Gamers 2

5.2K 191 2
                                    

Fani melirik jam tangannya menunjukan pukul 07.15, Fani pun segera berjalan menuju kelasnya. Ternyata bel masuk belum dibunyikan. Anak-anak masih berada diluar kelas. Ada yang sedang main bola, nyanyi-nyanyi dipinggir lapangan, lari-lari kesana kesini.

Fani melewati anak administrasi yang sedang berdandan, ya gak usah ditanya pasti cantik. sebenarnya gak boleh bawa makeup sekolah kecuali kalau disuruh guru.

Namanya anak muda tetap aja ngeyel. udah dikasih tau, masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Anak akuntansi emang kalah cantik sama anak administrasi. Anak akuntansi gak tau caranya pakai eyeshadow, maskara, dll. Anak akuntansi cuma tau lip ice itu pun, warnanya yang kalem.

"Fani," Fani sontak mencari-cari asal suara yang memanggil namanya.

"Kangen Faniii," Saat ini,suara itu terdengar jelas dikuping Fani. Fani mengenali suara cempreng yang memanggilnya tadi.

2 orang itu memeluk Fani dari arah belakang. Mereka sahabat Fani. Namanya Berlin dan Mishall, mereka baru masuk karena mereka dapat giliran pkl awal semester 1 sedangkan, Fani diawal semester 2.

Mereka sudah 3 bulan tidak ketemu. Bahkan dihari libur pun mereka tidakk menyempatkan waktu untuk bertemu karena memang tidak punya waktu senggang.

Fani yang sibuk dengan tugas-tugas akuntansi nya, Mishall yang sibuk dengan usaha bapaknya. Setiap pulang pkl mishall menjaga toko bapaknya, menjadi kasir di tempat toko bapaknya suatu hal kecil yang Mishall suka. Menjadi pengalaman sebelum dirinya menjadi akuntan yang profesional.

Kita bertiga mempunyai mimpi yang sama, yang akan kita wujudkan suatu hari nanti. Perjuangan yang kita lakukan semaksimal mungkin saat ini, untuk masa depan yang cemerlang.

Mungkin bagi Fani hal mudah untuk mendapatkan itu semua namun, iya tidak pernah meremehkan sedikitpun tentang masa depan. Memang saat ini Papa Abiyu pengusaha terkenal, bagi Fani itu tidak seberapa.

Papa Abiyu mengalami kebangkrutan, pada saat itu Fani merasakan makan nasi dengan ditemeni oleh garam. Nasi garam cukup aneh bukan bagi kalian yang hanya mengenal kami dari koran-koran yang beredar. Fani pernah merasakan tidur yang ditempat gak selayaknya untuk orang istirahat.

Namun, Mama Ayu selalu memberikan Fani motivasi, tidak cuma ke Fani saja semua anggota keluarga Fani Mama Ayu sebagai motivator yang berhasil membuat kita semua bangkit. Walaupun saat ini pun semua gampang, tapi Fani yakin roda kehidupan akan selalu berputar gak selamanya Fani akan selalu diatas.

Berlin anak satu-satunya, tentu dia sangat dimanja. Papanya memiliki 3 cabang travel. Walaupun ia belum pernah merasakan hidup susah. Fani selalu mengingatkan "gw tau, Lu gak pernah hidup susah tapi, roda kehidupan selalu berputar. Lu harus siap berada diposisi manapun."

GAMERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang