Gamers 43

804 34 2
                                    

"Bawa kue aja nih," Fani kepikiran disepanjang jalan ia melihat distro.

Fani meminta ojek online berhenti di distro pinggir jalan terlebih dahulu. Fani memasuki distro tersebut ia memilih satu potong jaket berwarna hitam setelah membayarnya ia meneruskan kembali perjalannya kerumah Maulie.

Rumah Maulie dengan rumah Tafdillah satu blok namun hanya terbatas 2 rumah saja.

Fani menghubungi Maulie

Maulie
Udah depan rumah

Tidak lama setelah pesan tersebut terkirim Maulie keluar dari dalam rumah.

"Cinta banget lu ya ka," kata-kata Maulie sedikit membuat Fani bingung.

"Ketauan banget?"

"Enggak juga sih, bawaannya banyak sih jadi gua mikirnya gitu."

"Cuma sedikit ko."

"Langsung kerumahnya aja apa gimana?"

"Langsung aja."

Setelah Maulie menutup pintu pagar, keduanya mengunjungi rumah Tafdillah.

Terlihat sepi dari luar, untung Fani ke rumah Tafdillah bareng Maulie kalau keadaannya sepi begini Fani pasti langsung pulang.

Maulie membuka pintu pagar begitu pun dengan pintu utama. Fani mengikuti langkah Maulie sampai di dapur ia melihat Tante Aminah.

"Assalammualaikum Tante."

"Walaikumsalam, sama siapa?"

"Sama Fani , Tafdillah ada Tante?

"Ada di taman belakang."

"Kamu bawa apa sayang?" tanya Tante Aminah.

"Kue Tante untuk Tafdillah."

Fani membuka kardus kue terlihat sangat mewah, Fani memasang lilin berangka 17.

"Tafdillah di taman, sendiri Tante?"

"Berdua."

'Lah ko berdua gua kan calon pacarnya baru nyampe. Ih, Tafdillah belum jadi pacar gua aja udah ngajak cewe lain kesini. Gua hajar dah tuh cewe liat aja' batin Fani.

GAMERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang