"Ich liebe dich, kamu yang disana"
Hujan bukan tinggal rintik-rintik seperti tadi. Hujan sudah mulai menderas membuatm Gadis berpakaian hitam itu tak urung memejamkan matanya untuk meresapi dinginnya kota pada malam ini. sekali lagi, tangannya tak urung berhenti memencet bel rumah besar dihadapannya sambil menghela nafas berat. Tanpa sadar-- atau mungkin memang refleks, dia menjatuhkan payungnya dan membiarkan tubuhnya diguyur hujan. Dia menggigil tapi senyumnya tak luntur. air matanya meluruh dibawah hujan.
"delapan puluh de..lapan"
gumamannya pun tak terdengar,tapi tangannya tetap erat memegang 7 cokelat putih didalam sebuah plastik, sementara tangannya yang lain setia memencet bel rumah itu sambil menghitung.
terdengar suara orang berteriak dari dalam mengatakn 'tunggu' membuat gadis itu kelimpungan dan mempercepat jarinya menekan bel itu. saat suara pintu yang berusaha dibuka sudah mulai terdengar dengan cepat gadis itu meletakkan bungkusan cokelat itu dan bersembunyi di dekat pohon besar.
ia melihat seorang laki-laki dengan hoodie putih celingak celinguk dari dalam rumah sambil mengambil bungkusan putih itu lalu kembali masuk ke rumah setelah berteriak 'siapa'. sepertinggal laki-laki itu, gadis itu kemudian meluruh dan bersender di pohon besar itu sambil memejamkan mata.
"sembilan puluh sembilan dari seratus. satu lagi itu rasa benci karena..." gadis itu kemudian membiarkan hujan membawa air matanya bersamnya dan mulai tersenyum menatap hujan yang menusuk kulitnya. "hey you there. I'm done."
tbc
author's note :
just info cerita ini sudah pernah dipublish dan di unpub karena banyak hal yang menurutku timing nya gak tepat. judul yang sama namun berbeda alur.
so... selamat datang di teruntuk pesawat kertasku. semoga suka cerita saya dan saya usahakan supaya tidak klise.
dan ya,
saya orang baru di wattpad. jadi mohon kerjasamanya.
salam hangat,
penulis insomnia
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Pesawat Kertasku [✓]
Teen Fiction[COMPLETED] ATTENTION : don't copy my story! Use your own head! ••• "Saya bukan cerita fiksimu" ⏺️⏺️⏺️ Tenggelam dalam rasanya cinta pertama, Cinta diam-diam, Cinta cerita fiksi bahkan cinta pada Idola itu sakit. Apalagi bila salah satu dari kisa...