B a g i a n
D u a p u l u h l i m a“Bagaimana bisa kau mengenalku sedangkan aku sendiri tak bisa mengenali diriku yang sebenarnya yang mana.”
Mereka yang Putus Asa
⚫⚪⚫
Puk!
Aira menghela nafas ketika merasakan gulungan kertas kecil mengenai kepalanya untuk yang ke sekian kalinya.
Puk!
Ini sudah yang ke sembilan kalinya orang itu melempari kepalanya dan membuat aira menggeram marah. Dua kali lagi, bakalan dapat piring cantik.
Puk.
Puk.
“Nata,ish!” Aira menatap tajam pada Nata yang dengan santainya menatap Aira tanpa merasa bersalah.
Nata yang menutup mulut dan hidungnya menggunakan masker berwarna hitam dengan gambar bibir disana menaik turunkan alisnya seolah mengejek Aira yang sedang emosi.Nata menunjuk semua gulungan kertas kecil yang telah berserak di lantai membuat Aira melirik kearah telunjuk Nata yang menurut sudut pandangnya mengarah ke Seragam sekolahnya itu dengan alis terangkat sebelah horor.
“Buka.” Ujar Nata dengan suara serak. Efek tidak berbicara selama 3 jam pelajaran Matematika, pak sitorus.
Aira langsung menyilangkan tangannya di depan dada dengan mata terbelalak, “Mesum lo,Anjing. Lo kan Homo, ngapain liat punya cewek.”
Nata terkekeh dibalik maskernya dan mengambil sebuah buku tulis lalu mengipas telunjuknya sekali, sehingga seolah benda yang terbang karena dikipas, Telunjuk Nata pun membelok ke arah kertas lain supaya Aira tidak berpikir Aneh-aneh.
“Kertasnya.” Nata mati-matian menahan tawanya saat melihat Aira menatapnya bingung dan bertingkah kikuk karena malu, baru sadar maksud Nata.
Aira mengambil gulungan kertas itu lalu melirik pada Nata, “Jangan ketawa lo!”
“hahaha~” dan tawa Nata tersembur seketika. Padahal kata Aira jangan ketawa, tapi Nata malah ketawa dan itu sebuah penghinaan pada Aira.
“Yaudah, males gue buka nih kertas.”
Nata langsung memberhentikan tawanya dan menggeleng, “Buka dong. Jangan ngambek elah.”
Aira mengerutkan keningnya sebentar, “Emang apaan sih isinya makanya lo pengen gue buka ini?”
Nata mengendikkan bahunya membuat Aira menjadi penasaran. Aira langsung membuka gulungan pertama.
D
Aira mengernyit melihat hanya ada satu huruf disana. Segera, Aira mengumpulkan 10 gulungan kertas lainnya dan membukanya satu per satu lalu menjejerkan semuanya dalam satu baris kesamping.c L b e e c i h I h D i
Aira menoleh pada nata sekali tapi nata malah mengendikkan bahunya sambil memberi satu petunjuk, “Susun. Terdiri dari 3 kata.”
Aira menatap keras kertas itu. Kebanyakan huruf Vokal dan gak memungkinkan untuk kata yang ada di pikiran Aira. Karena kata yang dipikiran Aira makanya ia penasaran membuka kertas itu tadi adalah, i love you atau will you be mine atau you are mine.
Tapi tak ada satupun huruf yang ada diperkiraan Aira terdapat di gulungan kertas itu membuat aira semakin bingung. Tadi sebenarnya dia sudah melambung jika kalimatnya seperti yang ada di kepalanya, tapi ini-dia malah jatuh karena tak tahu menyusun kertas ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teruntuk Pesawat Kertasku [✓]
Novela Juvenil[COMPLETED] ATTENTION : don't copy my story! Use your own head! ••• "Saya bukan cerita fiksimu" ⏺️⏺️⏺️ Tenggelam dalam rasanya cinta pertama, Cinta diam-diam, Cinta cerita fiksi bahkan cinta pada Idola itu sakit. Apalagi bila salah satu dari kisa...