29. Alan Ringgarda

3.3K 240 11
                                    

Dua puluh sembilan

Jatuh cinta padanya seperti hujan, Dia tak tertebak
Datang tiba-tiba
Tapi aku tahu, seperti hujan juga
Jatuh cinta padanya
Selalu ada tanda sebelum aku benar-benar jatuh. Mendung yang sangat gelap, Kehilangannya.”

Aira Lintang Padmadani

⚫⚪⚫

.
.
.

Sudah terhitung 3 minggu sejak Nata tak terlihat lagi di sekolah. Dia menghilang setelah Bukit kemarin. Aira jadi uring-uringan dan Malas berbicara, mood nya tidak stabil dan tak jarang membuat teman-temannya takut mengajaknya bicara.

     Aira merasa bersalah dengan Nata, Melihat raut cowok itu terakhir kali, Nata tampak sangat kecewa. Sangat. Dan Aira merasakan hal aneh yang takut ia akui, tapi ia tak ingin menampik.

     “Okay, Karena sebentar lagi kita Akan UAS, maka saya akan mengambil nilai pra-Ujian. Nilai itu akan menjadi nilai tambah kalian jika saja nilai kalian tidak melebihi batas nilai lulus.” Sir Carlos menatap daftar nama dihadapannya.

    Aira yang tidak tertarik dengan Bahasan Sir Carlos hanya duduk diam, tidak peduli Seryl—Sebangkunya—mengoceh luar biasa tentang ujian itu.

      “Daripada saya pusing membagi kelompok dan kalian protes. Lebih baik ambil kelompok masing-masing, dengan jumlah 2 orang.”

      Aira langsung menegakkan kepalanya, Merasa tertarik dengan kelompok 2 orang yang dikatakan Sir Carlos. Mungkin ini bisa dimanfaatkannya untuk bertemu Nata, ya kan?.

        “Tugas kalian adalah menyanyikan lagu bahasa inggris, tapi harus dengan mimik dan ekspresi yang pas dengan lagunya. Kalian juga harus memahami makna lagu dan membacakan sinopsis lagu nanti. Besok dan lusa adalah hari libur dan kalian harus memanfaatkannya dengan baik untuk latihan karena saya akan menilai praktek ini kamis depan, Paham?”

      Semua menjawab, “Paham,sir.” Aira akhirnya semangat. Syukur, Aira mendapatkan ide untuk menyembuhkan rasa hampanya.

     “Okay, Now kita mulai Membahas Tugas kita.” Aira tak mendengarkan. Jeda 3 detik. “Aira, kamu nomor 1. jangan senyum-senyum seperti orang gila disana.”

Shit. Pr gue belum selesai.

***

AiraLintang
Nat?
Nat?
Nat?
Lo dimana?

NataAdmadika
[]

     “Apasih...”

     Aira menendang kerikil di depannya. Setelah pulang sekolah tadi, Aira langsung tancap gas ke rumah Nata yang kelihatannya tidak ada orang. Berulang kali juga Aira ngechat Nata dari segala akunnya.

   Mulai dari Fb, Whatsapp, Line, hingga instagram tak ada yang dibalas. Bahkan Aira rela mengisi pulsanya, menghabiskan uang sakunya yang sisa untuk makan siang—karena ia pikir Nata ada di rumah maka Ia akan numpang makan— untuk sms Nata berkali-kali dan balasannya cuma, '[]'. Artinya Apa coba.

Teruntuk Pesawat Kertasku [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang