Prolog

7.4K 544 24
                                    

.
.
.

Di dalam ruang rias sebuah gedung pernikahan, tampak seorang gadis yang sedang menatap refleksi dirinya sendiri di depan sebuah cermin.

Memperhatikan dengan seksama tubuh mungilnya yang berbalut gaun pangantin bermodel sederhana namun tampak elegan.
Rambutnya coklat gelapnya disanggul indah menambah kecantikkan parasnya.

Mata yang bulat dengan lensanya yang hitam pekat, membuat siapapun merasa akan terhisap kedalamnya.
Hidungnya yang mancung, kulitnya yang putih dan jangan lupakan bibir pink yang berbentuk hati itu.
Benar-benar sebuah keselarasan yang sempurna.

"Kau cantik sekali.." bisiknya hampir tak terdengar.

Bibir itu bergerak keatas melengkung membentuk segaris senyum tipis.
Tapi.. tak ada kebahagiaan disana.
Hanya.. senyum miris?

Matanya mulai menerawang menembus segala yang ada di hadapannya.
Terpekur dalam pikirannya sendiri.

Ya.. gadis itu adalah aku.. dan ini adalah hari pernikahanku..

--------------------------------------------------




Di sudut ruang berbeda...

Terlihat seorang pria tampan tengah mengenakan tuksedonya di bantu oleh seorang staff.

Tampah gagah dirinya dalam balutan tuksedo hitam mewah yang berbanding terbalik dengan warna kulitnya yang putih pucat.

Postur tubuh yang tinggi tegap, dada bidang dengan kedua bahu yang terlihat kokoh dan sepertinya akan nyaman jika bersandar disana.
Wajahnya yang terkesan dingin juga menjadi pesona tersendiri.

Sangat tampan..

Bahkan sanggup membuat setiap anak perawan menjerit tertahan.

Dan pria tampan itu adalah suami ku beberapa menit kedepan.

--------------------------------------------------





Terlihat sepasang mempelai yang berjalan menuju pelaminan ditengah sambutan para tamu undangan yang turut bahagia di acara pernikahan tersebut.

Berbanding terbalik dengan para tamu, walau sempat melemparkan senyum, tak tampak raut bahagia di wajah kedua mempelai.

Mereka hanya menjalani prosesi dengan air muka yang sulit dijelaskan.
Tampak sedikit kesedihan, kekecewaan dan.. tatapan nanar.

Yang pasti.. tak tersirat sedikitpun adanya cinta disana..

--------------------------------------------------






PERNIKAHAN..

Apa yang orang bayangkan jika memikirkan tentang pernikahan?
Komitmen, moment indah , kebahagiaan, dan tentu saja Cinta..
Bukankah begitu?

Saat-saat sakral dimana dua manusia yang saling mencintai mengambil sumpah di hadapan Tuhan dan disaksikan keluarga, teman, dan orang-orang terkasih lainnya.

Musik yang mengalun indah, buket bunga, gelas wine, hanya segelintir benda mati yang menjadi saksi bisu bersatunya dua hati yang saling berjanji sehidup semati.

Setidaknya itulah yang ada dibenak banyak orang tentang pernikahan.

Sayangnya itu tidak berlaku padaku.
Bagiku, pernikahan tidaklah lebih dari sebuah transaksi.
Sumpah saling setia hanyalah kesepakatan dari perjanjian yang saling menguntungkan.
Status yang bisa dilucuti kapan saja perjanjian itu berakhir.
Kontrak yang akan habis dalam jangka waktu tertentu.

Hubungan yang bahkan tak pernah terfikirkan olehku..




Prolog end.
------------------------------------------







"Maafkan aku soo.." - Kai

"Berbahagialah, aku juga akan mencari bahagiaku.." - Kyungsoo

"Jangan jatuh cinta padaku, aku sudah punya kekasih dan sangat mencintainya" - Sehun

"Huh? Cinta? Aku ingat pernah membuangnya di suatu tempat!" - Kyungsoo

"Kenapa kau selalu menyimpan sakitmu sendiri, tak bisakah kau membaginya dengan orang yang kau percaya?" - Chanyeol

"Disaat aku tak bisa mempercayai diriku sendiri, bisakah aku percaya pada orang lain?" - Kyungsoo

"Aku akan menjadikanmu milikku seutuhnya, hanya milikku!" - Sehun

"Jangan lakukan ini hun, jika kau melakukannya aku tak akan pernah bisa melepasmu, tak akan pernah.." - Kyungsoo








.
.
.
Maaf kalo gaje, baru coba-coba bikin ff jadi mohon dimaklumi.
😂😂😂
.
.
Terimakasih yang udah mampir baca 😄
.
.
Jangan lupa vomentnya 😍

THAT LOVE - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang