29. Pernyataan Cinta ...

3.5K 574 151
                                    

.
.
.
Hay..hay..
Author tercinta kembali..
🙋‍♀️🙋‍♀️🙋‍♀️
.
.
Maaf yang sebesarnya untuk kalian pembaca setia..
Udah tiga hari author mengabaikan ff ini, mengingkari janji sama kalian..
😔😔😔
.
.
Bukan karna gak bertanggung jawab, tapi karna hal lain yang juga gak bisa di tinggalkan..
.
.
Udah penasaran kan?
Langsung aja deh
😂😂😂
.
.
Happy reading yah 😙

Main cast _ Hunsoo 💜💙
-----------------------------------------------------------





.


.


.

"Saat ini Tuhan tengah menghukum kita, kita yang telah mempermainkan ikrar suci miliknya ...
.........."

.


.


.






-----------------------------------------------------------





"Katakan!
Katakan semuanya tanpa terkecuali!
Atau kalau tidak, aku akan- akh!"

"Akan apa, huh?
Kau pikir kau ini sedang apa?"

"Akhhh, aduhh, sakittt!
Lepaskan oppa, telingaku bisa melar kalau kau tarik seperti ini!"
Rengek kyungsoo pada chen yang sedang menjewer telinganya.

Tepat di depannya ada xiumin yang terkekeh dengan tangan terikat dibelakang kursi yang sedang ia duduki.
Jangan tanya itu ulah siapa, kyungsoo yang melakukannya dan xiumin hanya menurut saja tanpa melawan.

Kyungsoo memaksa xiumin untuk menceritakan perihal ingatannya yang hilang.
Lebih tepatnya hal apa yang ia lupakan?
Dan apa hubungannya dengan sehun?
Kejadian apa yang membuatnya shok dan trauma hingga melupakan hal itu.
Tapi xiumin tentu tidak mau mengatakannya, karna sudah diperingatkan lay sebelumnya.

"Aku sedang mengintrogasi oppa!"
Sahut kyungsoo sambil mengusap-usap telinganya yang memerah dengan kesal.

"Memangnya kau polisi?
Atau detektif?
Mengintrogasi orang seenaknya!
Mana surat izinmu?"
Celoteh chen panjang lebar yang tengah melepaskan ikatan tangan xiumin.

"Berhentilah mengomel chen, gendang telingaku bisa pecah karna suaramu itu!"
Timpal xiumin yang jengah mendengar omelannya.
Membuat chen terbelalak tak percaya, niat baiknya justru dibalas bentakan.

"Hey!
Aku ini sudah menyelamatkan mu!
Harusnya kau berterima kasih!"
Kesalnya menghempaskan tali itu kelantai yang membuat xiumin memutar bola matanya malas.

Chen ini terlalu bermimpi menjadi aktor atau karna ia yang adalah salah satu anggota teater, hingga semua dibuat mendrama olehnya? Pikir xiumin melihat tingkahnya.

"Menyelamatkan dari apa?
Dari bocah ini?
Memangnya apa yang bisa dia lakukan?
Membunuh semut saja tidak bisa.
Lagi pula kita ini sedang ada dikafe chen, dan juga cukup banyak orang disini. Berhentilah mendalami peran!"

THAT LOVE - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang