17. Melodi yang bersaksi ...

3.6K 588 226
                                    

.
.
.
Maapkan typo yang berserakan, saiia cuma manusia biasa 😂
.
.
.
Jangan lupa selipkan vomentnya 😉
.
.
.
Happy reading ya 😙

Main cast _ Hunsoo 💜💙
-----------------------------------------------------------


.


.


.

"Ijinkan aku menceritakan sebuah kisah, kisah tentang si piano usang ...
yang menjadikan setiap nadanya sebagai saksi ...
Adanya rasa yang mulai bersemi ...
.......
Adanya hati yang ingin kumiliki ..."

.


.


.




-----------------------------------------------------------








"Aku merindukan mu..
Jangan pergi lagi, kyungsoo-ya.."

Setelah dengan egoisnya mengatakan itu, sehun ambruk dalam pelukan kyungsoo. Ia sudah terlampau mabuk.
Kyungsoo dengan susah payah harus memapah sehun, tapi tenaganya tidak kuat karna ia sudah sangat lelah.
Sehun dengan cepat melorot kelantai.

"Huh! Kenapa dia harus mabuk sih?
Tidak tau apa kalau dirinya berat.
Dan apa tadi? Hampir saja aku terbuai perkataan bodohnya!" Rutuk kyungsoo menyeret sehun dengan menarik kakinya menuju kamar sehun.

Setelah sampai dikamar, susah payah kyungsoo berusaha mendirikan sehun agar bisa berbaring di ranjang, tapi saat sudah berdiri dan ingin dibaringkan, sehun malah memeluknya erat membuatnya juga ikut tertelungkup di atas tubuh sehun.
Beberapa saat kyungsoo hanya terdiam, ia memandang wajah sehun dengan penuh kagum.
Menilik lekuk demi lekuk kesempurnaan yang diciptakan Tuhan. Disentuhnya wajah itu pelan, mulai dari dahi, mata, hidung, dan bibirnya.
Sayangnya, pahatan sempurna itu tidak ditakdirkan menjadi miliknya.

Kyungsoo hendak beranjak dari atas tubuh sehun, namun pelukan sehun justru mengerat.
"Temani aku disini malam ini, aku janji tidak akan melakukan apapun.
Hanya biarkan aku memelukmu seperti ini, aku tak tau kenapa aku sangat merindukan-mu."

Kyungsoo dikagetkan suara berat sehun, yang kemudian membuka matanya menatap kyungsoo.
Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, kyungsoo hanya mengerjap-ngerjapkan matanya lucu.
Ia tak tau harus bereaksi seperti apa?
Haruskah ia menolak, atau membiarkan dirinya terbuai?

Melihat kyungsoo yang hanya diam, sehun menganggap itu sebagai persetujuan. Ia mengubah posisinya menyamping dan membaringkan kyungsoo disisinya kemudian kembali mendekapnya hingga wajah kyungsoo tenggelam pada dada bidangnya.

Karna wajahnya yang menempel pada dada sehun, membuat kyungsoo dapat menghirup aroma maskulin dari tubuh pria-nya itu, yang membuat ia pasrah menuruti perasaan-nya.

Bolehkah aku menjadi serakah untuk sekali ini saja?
Biarkan aku mencoba mempertahankan-nya disisiku.
Dan jika.. jika setelah semua usaha yang akan kulakukan, ia tetap ingin pergi dariku, maka aku akan merelakannya.
Maafkan aku luhan-ssi, biarkan aku menjadi jalang untuk saat ini, meski mungkin akan dihukum nanti karna melukai perasaanmu... - batin kyungsoo menyamankan diri dalam pelukan sehun, dan memejamkan matanya.

THAT LOVE - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang