28. Kepingan Tentangmu ...

4K 576 127
                                    



.
.
.
Maapkan typo yang berserakan saiia cuma manusia biasa 😂
.
.
.
Jangan lupa selipkan vomentnya 😉
.
.
.
Happy reading ya 😙

Main cast _ Hunsoo 💜💙
-----------------------------------------------------------



.


.


.

"Sekali hubungan itu terjalin, maka tidak akan pernah berakhir ...
.........
Meski ingatanku melupakanmu, tapi hatiku masih menyimpan hangat cinta untukmu ..."

.


.


.



-----------------------------------------------------------






Kyungsoo's POV



"Apa masih terasa sakit?"
Cemasnya menatapku setelah aku menelan pil pereda nyeri yang ia berikan. Tampak sekali kekhawatiran dari raut wajahnya yang juga tampak sedikit pucat.

"Sudah tidak terlalu, tapi bagaimana kau bisa masuk kesini, o..op..pa?"
Sahutku yang memanggilnya oppa dengan kaku, entah kenapa rasanya sangat aneh memanggilnya dengan sebutan itu.

"Tak perlu memanggilku oppa, kau bisa memanggilku sehun jika tidak nyaman, sebelumnya kau juga bicara informal denganku.
Aku punya kunci rumah ini, begitupun eomma dan appa."
Jelasnya sembari duduk di sisi ranjang, disampingku.

"Aah, pantas saja rasanya aneh.
Tapi kau dari mana saja?
Aku tidak  pernah lagi melihatmu sejak hari itu."
Tanyaku penasaran karna memang pria yang selalu muncul dalam pikiranku ini tak pernah datang ke RS bahkan untuk sekedar menjengukku, dia juga tidak ikut menjemputku saat aku diperbolehkan pulang, dan yang lebih anehnya kenapa aku selalu menanti kehadirannya sejak saat itu.

Sekarang dia jutru tiba-tiba muncul dihadapanku, dengan sikap perhatian yang luar biasa.
Yang membuatku semakin bingung tapi juga merasa nyaman didekatnya.

"Aku sibuk.
Apa yang terjadi padamu tadi?
Kenapa tiba-tiba kesakitan?
Apa kau merasa tidak sehat?"
Tanya-nya yang masih khawatir dan mencoba mengukur suhu tubuhku dengan menempelkan punggung tangannya pada dahiku.

Aku meraih tangannya dari dahiku dan tersenyum menenangkannya.

"Aku tidak apa-apa, hanya saja tadi saat aku ingin memasak, aku melihat kilasan ingatanku dengan seseorang dirumah ini, mungkin itu sebagian dari ingatanku yang hilang.
Saat itulah tiba-tiba kepalaku terasa sakit."
Jawabku pelan mengingat kejadian barusan.

Kulihat ia sedikit tersentak dan diam sejenak seperti memikirkan sesuatu, entah apa.

"Apa kau lapar?
Tunggulah sebentar akan kumasakkan makanan untukmu."
Ucapnya kemudian yang bagiku terdengar seperti berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

"Tidak usah, aku masih bisa."
Tolakku halus yang merasa tidak enak jika harus merepotkannya.

"Jangan menolak, kau itu belum sehat sepenuhnya.
Kau mau makan apa?
Apa bubur tidak masalah?
Aku tidak bisa memasak yang rumit-rumit." Ucapnya yang langsung beranjak menuju dapur tanpa peduli protesku.

THAT LOVE - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang