08. Diantara dua...

7.8K 1K 12
                                    

Biarkan Wonwoo menjadi egois untuk saat ini. Seumur hidupnya, Wonwoo selalu dikekang oleh sang ayah. Menjalankan seluruh perintahnya, tanpa mau tahu mengenai kebahagiaan dirinya sendiri.

Dan sekarang Wonwoo tahu bahagianya. Semuanya hanya ada pada satu sosok, Jimin. Park Jimin. Namja mungil sederhana yang telah berhasil mencuri hatinya. Jimin memang biasa saja, tapi bagi Wonwoo Jimin adalah segalanya.

Malam ini salju turun semakin lebat. Wonwoo memarkirkan mobilnya di basement, kemudian perlahan masuk kedalam restoran dimana akan diadakan pertemuan hari ini.

Sharky's bar And Grill yang bertempat di Haeundae-gu, Busan. Ia segera mengambil meja yang telah dipesan sekretarisnya beberapa jam sebelum dilaksanakannya pertemua.

"Oh, hyung."Jungkook menyapanya dengan senyum sumringah. Wonwoo balas melambaikan tangannya, mengajak Jungkook agar segera kemari untuk mengambil tempatnya.

Jungkook tersenyum adalah hal yang Wonwoo sukai, mengingat adik satu-satunya itu selalu murung dan khawatir disaat yang bersamaan.

"Hari ini aku akan bertemu dengan kakak iparku, kan?"Wonwoo mengangguk seraya mengacak surai kecokelatan milik Jungkook.

Keduanya tertawa selama menunggu sosok yang dipanggil kakak ipar oleh Jungkook. Sudah hampir 3 tahun keduanya tidak sedekat ini lagi, dan Wonwoo bersyukur karena itu.

"Jung, bagaimana dengan gadis masa lalumu?"Wonwoo berusaha menggali masa lalu Jungkook yang disembunyikannya dengan rapat-rapat.

Raut wajah Jungkook berubah tidak senang, namun dia tetap menjawab pertanyaan sang kakak. "Beberapa hari yang lalu, aku bertemu dengannya."

Alis Wonwoo terangkat dengan mata berbinar-binar. "Benarkah? Dimana? Kenapa tidak memberi tahuku?"

Jungkook merotasikan kedua bola matanya. "Itu tidak penting. Aku dalam tahap melupakannya,"jawab Jungkook santai.

Tak berselang lama, sosok gadis cantik dengan dress bewarna biru laut yang sedikit agak terbuka datang menghampiri meja keduanya.

Wonwoo tersenyum hangat, ia lantas bangkit dan menyampirkan coat hitam miliknya pada sang gadis.

"Oppa."[]

(...Hati)

●●●

Don't forget to vote, all 💕

Walaupun yang baca makin berkurang, aku nggak akan berhenti publish cerita ini. Meskipun agak sedih juga sih.

Keep Reading all.

A Silent Voice [KM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang