Jungkook menatap punggung Jimin dengan tajam. Langkah namja mungil itu tidak pernah lepas dari pandangan penuh benci darinya. Jungkook bukanlah Wonwoo, yang bisa berpura-pura untuk menutupi seluruh perasaannya dengan sangat apik.
Ia mendesah dengan salah satu tangan memijat sudut pelipisnya dengan kesal. Harusnya Jungkook tidak usah ikut campur dari awal, tapi karena ini menyangkut kebahagiaan sang cinta pertama Jungkook sendirilah yang harus turun tangan.
Entah sejak kapan, Jimin telah duduk di hadapannya seraya memberikan semangkuk ramen yang baru saja dibuatnya. Jangan tanya tentang Jimin yang hampir makan ramen setiap malamnya, kecuali saat Wonwoo datang.
Makanlah, Jungkookie. Lama tidak bertemu.
Senyuman lebar yang diberikan Jimin, membuat Jungkook tambah dibuat muak. Pria itu ingat dengan jelas, jika hubungannya dan Jimin tidak pernah membaik sedari dulu.
Jungkook memandanginya tajam. Ia akui jika perutnya sangat lapar, tapi memakan masakan buatan Jimin adalah opsi yang buruk. Jungkook lebih memilih untuk mati kelaparan saja.
"Jauhi hyungku!""pintanya dengan dingin.
Alis Jimin mengernyit tanda bingung. Jimin mulai menggerakkan tangannya, berusaha memberi tahu Jungkook dalam bahasa isyarat, tapi itu membuat amarah Jungkook kian tersulut. Ditendangnya meja yang menjadi pembatas antara dirinya dan Jimin, menyebabkan semangkuk ramen buatan Jimin jatuh di atas karpet berbulu putih.
"Aku tidak mengerti ucapanmu, bodoh."
Jungkook melupakan satu hal, jika Jimin bukanlah orang yang mudah merasa tersinggung. Lihat, sekarang dirinya malah tersenyum hangat dengan tangan yang mulai kembali menulis di kertas post-it.
Jungkookie punya hyung?
Hilang sudah kesabaran Jungkook. Segera ditariknya Jimin dengan kasar, agar segera keluar dari dalam apartemen, membiarkan pintu terbuka tanpa peduli jika barang milik namja mungil itu akan dicuri nantinya.
Keduanya berjalan kearah motor merah milik Jungkook yang terparkir di depan gedung, tanpa sadar jika tubuh Jimin ikut basah dibuatnya. Dan lagi, dirinya hanya menggunakan celana jeans biru dengan kaos putih polos yang lengannya pendek.
Jimin mencoba bicara, namun segera diberi tatapan dingin oleh Jungkok.
"Aku lupa jika kau adalah jalang yang tak tahu malu. Jadi, mari aku tunjukkan kehidupan mewahmu yang akan berakhir."[]
(...Kebohongan)
●●●
Taengie 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
A Silent Voice [KM]
FanfictionBegitu banyak untaian kalimat yang ingin Jimin katakan mengenai dirinya. Dia yang bisu, hingga dianggap tak layak untuk hidup. Namja itu hanya bisa mendendam semuanya dalam diam, tanpa mampu menyuarakan keinginannya. Hari-hari kelamnya dimulai saat...