Terhitung sudah satu minggu sejak Jungkook tiba di Busan, dan hari-harinya hanya diisi dengan bergelung dalam selimut hangatnya. Ini masa hibernasi untuknya, pikir Jungkook.
Berbeda dengan pagi sebelumnya, kali ini Jungkook baru saja selesai mandi dengan wajah ditekuk malas. Beberapa menit yang lalu, kakak bodohnya itu menelepon Jungkook tanpa henti. 100 kali mungkin lebih.
Wonwoo mengajak Jungkook untuk bertemu di salah satu cafe milik perusahaan ayahnya yang sekarang dipimpin oleh Wonwoo. Jungkook? Dia belum mau mengambil resiko, jawabnya waktu ditanya.
"Iya, aku akan kesana. Berisik,"umpat Jungkook pada ponselnya yang tergeletak diatas ranjang dengan layar menyala.
Segera disambarnya jaket kulit berwarna hitam dengan dipadukan kaos bewarna putih dan jeans yang senada dengan jaketnya. Ia memilih untuk membawa motor kali ini.
Jungkook membelah jalanan yang sangat padat waktu itu dengan kecepatan tinggi, agar setibanya disana Jungkook tak perlu diomeli oleh Wonwoo.
Sehabis memarkirkan motor merahnya, Jungkook berniat melangkah menuju cafe, sebelum sosok gadis membukanya terlebih dulu dari dalam sana.
Jungkook tertegun selama beberapa saat dengan posisinya yang menghalangi langkah gadis tersebut.
Gadis dengan dress putih selutut itu terus menunduk dengan surai cokelat panjang miliknya yang menutupi sebagian wajahnya.
"Permisi Tuan, kau menghalangi pintu masuk,"sahut seorang pelayan dari dalam cafe.
Jungkook mengangguk canggung, kemudian berdiri menyamping untuk mempersihlahkan gadis itu melangkah keluar.
Setelahnya, ia pun ikut masuk kedalam dan melihat sosok Wonwoo yang duduk membelakanginya.
"Hyung,"sapanya seraya mengambil tempat di hadapan Wonwoo.
Wonwoo mendongak, dan tersenyum tipis. "Kau datang."[]
(...Yang tak asing)
●●●
Annyeonghaseyo Yeorobun 💕
Aku pengen banget nyelesain ff ini, jadi sering update nggak masalah kan?:v
Sebelumnya aku mau bilang terima kasih untuk yang udah sempetin baca dan vote ceritaku. Aku bakalan berusaha lebih semangat lagi kedepannya.
Hwaiting!
KAMU SEDANG MEMBACA
A Silent Voice [KM]
FanfictionBegitu banyak untaian kalimat yang ingin Jimin katakan mengenai dirinya. Dia yang bisu, hingga dianggap tak layak untuk hidup. Namja itu hanya bisa mendendam semuanya dalam diam, tanpa mampu menyuarakan keinginannya. Hari-hari kelamnya dimulai saat...