Awalan

1K 79 15
                                    

SELAMAT MEMBACA!!





-------------

Jam telah menunjukkan pukul 6.55 pagi. Sekolah di tutup lebih awal 5 menit sebelum bel dibunyikan. Dan sekarang terlihat seorang cewe yang mempunyai postur tubuh yang pas sedang berusaha membujuk satpam sekolah untuk membukakan pager untuknya.

"Pak pak, bukain dong please. Kali ini aja deh pak seriusan, bukain ya!"

"Aduh neng Arletta mah, kebiasaan telat mulu dateng nya, untung bukan lagi pas upacara neng. Yaudah deh pak Didit bukain, tapi ini yang terakhir loh." ucap Pak didit sambil membukakan pagar sekolah untuk Arletta.

Arletta pun lantas tersenyum dan langsung berlari menuju kelasnya yang berada dilantai 2 itu dengan tergesa-gesa.

"Makasihh Pak didit!"

'Aduh tinggal 2 menit lagi bel bunyi, mana beloman ngerjain MTK lagi' ujar Arletta dalam hati. kakinya menaiki tangga dengan cara berlari terkadang dia melompati 1 tangga demi sampai tepat waktu sebelum guru math yang akan mengajar dikelasnya datang, tetapi saat kaki nya hendak sampai di ujung tangga terakhir, tanpa berhati-hati akhirnya hal yang tidak di duganya terjadi.

BUGH

Arletta pun jatuh tersungkur kelantai, dengan lutut kirinya yang terpentok pinggir tangga.

seseorang pun datang dari belakang Arletta sambil tertawa puas melihatnya tersungkur. "HAHAHAHAHAHA" Arletta pun lantas berusaha bangkit walaupun kaki kirinya terluka dan langsung menghadap orang yang menertawakannya itu.

"Ehh tomat pagi-pagi kok udah tiduran dilantai sih, pegel ya naik tangga banyak banget, ati-ati loh nanti busuk." ejek seseorang pada Arletta.

Dengan kesal Arletta pun lantas membalas ucapnya itu "Lu itu kenapa sih, sekali aja gak nyari masalah sama gua! Ini masih pagi, dan lu tau. Kalau aja yang kena jebakan kampungan ini Guru yang lewat gimana?! Jangan TOLOL amat jadi orang!!"

Seketika semua murid yang telah berada dikelasnya masing-masing pun keluar untuk melihat kebisingan apa yang sedang terjadi di lantai 2 itu.

"Dan satu lagi CARA LU GAK LUCU BANGSAT!" Ucap Arletta dengan kesal sambil menahan Air matanya yang akan keluar karena menahan sakit yang ada didengkulnya itu.

Dengan santainya orang itu menjawab. "Terus peduli gua apa? Manfaatnya buat gua apa kalo yang kena guru? Ehh Kan yang kena elu, berarti ada manfaatnya dong?"

Arletta pun lantas pergi dari situ untuk menuju UKS dengan muka yang begitu kesal, saat ia berjalan tidak lama ia berhenti "APA LO LIAT-LIAT!! " ucapnya pada semua murid yang menatapnya. "Dan buat lu!" tunjuknya pada orang yang tadi mengerjainya. "PEMBALASAN GUA BAKALAN LEBIH KEJAM DARI INI IDUNG JAMBU!!" lanjut Arletta.

"CAN'T WAIT TO SEE THEM TOMATO!" teriak Calum sambil tertawa geli melihat cara jalan Arletta yang terseok-seok.

"Cal, menurut gua kali ini lu keterlaluan tau gak" ucap seseorang yang berada di sebelah calum

"Iya ege, parah lu!"

"Peduli setan!" jawab calum sambil melangkah menuju kelasnya.

"Ckck, kapan mereka akur"

"Doain aja luke"

"Selalu itu mah, tapi gk pernah di jabah" ujar luke dengan lemas

"Mungkin dosa lu banyak!"

"Gua berbuat dosa kan ama lu mike, berarti dosa lu juga banyak dong"

"Sudah mending kita masuk kekelas untuk belajar menjadi murid yang baik dan berguna bagi agama, nusa, dan bangsa" ucap Michael sambil memegang pundak luke dari samping.

MCE • Cth | UNPUBLISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang