PAST

237 28 7
                                    

Semua berawal dari hari dimana Arletta merasa tidak ada lagi kebahagiaan dihidupnya. Tapi dia ingat, masih ada satu orang yang membuatnya tertawa melupakan segala beban yang dirasakan oleh Arletta kecil.

(A/n:yang Italic itu flashback nya Arletta ya)

"Ve, sekarangkan ulang tahun kamu tuh, gimana kalo kita rayain di bukit belakang komplek. Tenang nanti aku minta mum buat bikinin cupcake kesukaan kamu." Ujar Calum sambil mendorong ayunan yang diduduki oleh Arletta.

Anak perempuan yang umurnya akan beranjak 9 tahun itu tersenyum lebar sambil mengahadap sahabatnya itu.

"Cal, tapikan aku sama bi ina gak boleh pergi jauh-jauh. Ini aja aku keluar cuma gara-gara sepeda aku dibawa kamu kabur. "

"Yailah. Ahh gak a6 kamu mah. Aku kencengin nih? " akhirnya Calumpun menambah kecepatan dorongannya pada anunya Arletta.



Ayunannya coy.

"Cal--jan--aarghh... "

Bugh

Akhirnya karna ulah Calum, Arlettapun berakhir dengan badan yang nyungsep ketanah, sedangkan tempat duduk ayunannya sudah nyangkut di tiang penyangganya. Ngerti g?

"ARLETTA!! MASYAALLAH KAMU GAK PAPA?!" calumpun yang tidak mengira akan separah ini akhirnya membantu arletta bangun.

"Hhuuaahuhaaa calum jahat! Huuaaahuaa!"

Tangis Arletta bertambah karena melihat calum yang justru hanya memandangnya kasihan dan melangkah pergi meninggalkannya dengan kondisi mengenaskan seperti ini.

"Hhuuaaua kok malah ditinggal hhhuuauaaa"

Arlettapun akhirnya menangis sambil menutupi mukanya dengan kedua tangannya.

"Cal--calum kejam! Srroott.. Masa--aarletta ditinggal abis di keja nyungsep gini! Gak tanggung jawab banget jadi Cowok!"

"Nih" Arlettapun lantas membuka kedua tangannya dan melihat sebuah Es teh sisri didepan mukanya itu lantas membuat matanya berbinar-binar.

"Calum! Asekk ada teh sisri yey! Makasih, tapi ve masih marah ya!" ucap Arletta sambil mengambil teh sisri 1000an itu dari tangan Calum.

"Yeu bisa gitu. Udah ayuk pulang"

"Gk bisa diri, gak bisa jalan, gak bisa lari, gk bisa lompat, bisanya deprok doang kek gini. " ujar Arletta dengan polosnya tanpa memperdulikan bola mata Calum yang sudah hampir keluar dari tempatnya.

Calumpun pasrah dan berjongkok dihadapan Arletta yang sedang asik minum.

"Naik, aku gendong. Nanti kamu bonceng depan aja, jan belakang. Kan kaki nya lagi di amputasi"

"Ushh ucapan itu doa! Kaki arletta masih ada! Calum emang mau gak bisa loncat-loncatan dikasur lagi bareng arletta? " jawab Arletta sambil menabok kepala Calum dengan kencangnya.

"Sakit ogeb! Naik buruan!"

"Bentar ishh-ahhh-uhhh sakit cal"

"Kayak lagi enaena aja kamu mendesah gitu. "

"Enaena itu apa?"

'Temen gua udah mau 9 thn masih polos aja ya allah'

"Mainan. Buru naik"

"Kok kalo mainan, calum gak pernah ngajakin arletta main ena-ena?" tanya Arletta saat sudah berhasil naik kepunggu calum.

"Polos bed lu njing!"

MCE • Cth | UNPUBLISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang