(adj.) (of language) highly ornamented or elaborate
Ada berapa banyak sajak yang biasa kau baca. Deretan kata-kata yang ditata ulang agar terlihat indah. Dan di balik keindahannya, kau tak pernah tau ada rasa apa di sana.
Sisi tergelap dari sajak adalah imajinasi penulis itu sendiri. Sebuah kebohongan yang jujur dan sebuah kejujuran yang bohong. Mungkin saja aku menabur bunga di sajak untukmu, padahal bunga itu bunga kamboja.
Hidup kita bagaikan sajak-sajak tak terurus yang menggeletak tanpa ceceran aksara. Aku adalah seikat pemikiran di gelap malam dan kau adalah setumpuk kata di penghujung petang. Sedangkan kita, adalah rumusan sajak yang tak terungkap, tetapi ada.
Rangkaian kata di dalamnya tak lebih dari sebuah mangkuk yang diisikan sup yang kau beri nama hati. Sup itu dibumbui oleh perasa yang kau sebut perasaan, dan dihidangkan hangat hingga pada akhirnya kau sebut cinta. Jangan harap sebuah sajak bisa indah tanpa perasaan; kupikir ini mengapa kau membenci kata-kata.
Aku tak pernah membenci bagaimana sebuah bait, baris, dan kata bisa merenyahkan kerasnya perasaan. Aku tak pernah membenci bagaimana aku bisa menuliskan amarah semerdu desis angin di awal hari.
Aku tak pernah membenci mereka. Sajak-sajak itu adalah kawanku sendiri. Dan ketika aku -entah cinta atau hatiku- terjatuh dan terluka lagi, mereka adalah satu-satunya tempat dimana bisa kuungkapkan "aku baik-baik saja"
Aureate.
Malang, 11 Desember 2017
DisA