(n.) is a deep emotional state of nostalgic or profound melancholic longing for an absent something or someone that one loves.
Puisi tentang cinta selalu saja mereka sebut berlebihan. Apalagi cerita cinta yang akhirnya dituangkan dalam baris-baris kalimat. Ketika sebuah nada mengairinya, lagu itu tercipta.
Pagi ini aku tersadar kalau kita tak lagi bersama. Seperti embun di pagi hari, aku tak bisa bangun cepat kali ini. Lalu bersamanya, aku kehilangan embun yang paling aku sayangi.
Mereka bilang aku terlalu berlebihan, memang. Mereka bilang aku terlalu mudah terbawa perasaan, memang. Tapi mereka tidak tahu namanya perasaan, kau juga sama.
Aku tidak ingin mengatakan kalau ini adalah yang terakhir, karena pada kenyataannya kau akan selalu muncul di setiap keterlaluan yang aku tuliskan. Kau akan selalu muncul di setiap nada yang coba dipetikkan. Kau akan selalu muncul di antara puisi itu.
Setidaknya, aku perlu berterimakasih padamu yang membuatku cukup menulis dua buah kata di puisi itu. Kata yang sangat keterlaluan, disebut kita dan cinta.
Saudade.
Malang, 20 Desember 2017
DisA