(n.) the unlawful killing of a human being without malice afterthought; the crime of killing a person when the killer did not intend to do it or cannot be responsible for his or her action.
Pagi ini sangat cerah, tanpa hujan, tanpa awan, tanpa ada yang pecah. Aku baik-baik saja, benar-benar baik-baik saja. Hingga aku menapakkan diri di sini. Di tempat ini, di ruang obrolan dimana untuk pertama kalinya kau menyapaku. Setelah kau yang tak berarti dan aku yang tersakiti, ada desir yang memisahkan kejujuran dan kebenaran.
Aku baik-baik saja. Sebelum akhirnya kau mengulangi hal-hal yang dulu mengantri untuk masuk memori indahku. Dengan sederhana, tetapi lebih tidak istimewa. Semakin berasa seperti kawan setelah lama saling menawan.
Aku baik-baik. Setelah aku tahu kalau aku buronan dan berlari menjauhi siapa saja yang mungkin menangkapku. Menarik tirai sambil berharap waktu tak lagi berjalan supaya mukaku tak bisa kaulihat sebelum ia ada di tempatnya.
Aku baik. Karena akupun tak bisa menyalahkanmu. Aku buronan, aku tawanan, kau juga sama. Aku bukan pelaku, aku bukan penyebab, kau juga sama. Aku lari, kau pasti juga sudah berusaha berlari. Akupun terdakwa, jadi tak bisa lagi aku mendakwamu.
Bagaimana aku bisa menyalahkanmu kalau kau hanya mengambil hatiku yang tak sengaja tertinggal di perjalanan. Kau juga tak tahu kalau itu hati dan begitu saja kau mainkan karena memang menyenangkan.
Kau tak bisa tersalahkan. Karena ketika hatiku pecah dan kau buang begitu saja, kau juga belum tahu kalau itu adalah hati, kan?
Manslaughter.
Trick or Treat?!
30 Oktober 2018
DisA
