19

7.2K 233 8
                                    

Yohana dan Immanuel kembali menyapa teman2.

Semoga pagi ini teman2 lebih semangat menjalankan aktifitas.

Jangan lupa awali segala sesuatu dengan Doa.

Kalau ada typo. Tolong dibenarkan. Terima kasih.

& & & & & & & & & & & & & & &

19. Be My Wife

Tekad.

"Bagaimana?" tanya seseorang yang memandang kearah luar dari balik kaca jendela yang besar. Pemandangan malam hari dari atas gedung kantor memperlihatkan kelap-kelip lampu kota yang menyala serta lampu dari kendaraan yang melintas di jalanan.

"Nona Amanda kembali berangkat, kali ini ke Amerika."

Hening.

"Tuan Muda mengantarnya."

"Maksudmu?!" nada suaranya lebih tinggi.

"Bukan keduanya, hanya Tuan Muda Gideon saja." Jawabnya dengan suara yang tenang, menjelaskan. "Sepertinya...Tuan Muda Gideon belum menyadarinya."

"Terus awasi semua. Aku tidak ingin gagal dan kacau." Suara lembut dengan nada memerintah yang tegas.

"Baik." Menunduk memberi hormat kemudian beranjak meninggalkan ruangan besar itu.

Inilah caraku, yang ku lakukan untuk kalian.

&

&

&

Hari berganti hari, dan hari bersejarah untuk Yohana dan Nuel semakin dekat. Acara akan dilangsungkan secara sederhana dan hanya akan dihadiri oleh sanak keluarga. Nuel masih menjalankan tugasnya sebagai Direktur melakukan rapat dan perjalanan bisnis. Yohana juga masih bekerja sebagai petugas kebersihan di Gary's Group.

"Ck! Mereka berdua itu......" Mira memandang tak suka dan khawatir kearah calon cucu menantunya yang sedang melaksanakan tugasnya sebagai karyawan. Mira mengawasi dari lantai tiga gedung perkantorannya.

"Jangan terlalu khawatir pada mereka Bu." Ucap sekretaris Mira yang ikut memperhatikan calon cucu menantu dari atasan-nya. Nugroho.

Mira terus memperhatikan para petugas kebersihan dimana salah satunya adalah calon cucu menantunya.

"Aku tahu tekadnya sangat kuat. Aku harap, Nuel bisa mencintainya dengan sepenuh hati." Raut haru dan bangga juga penuh harap terlihat saat Mira berucap.

"Tuan Muda Nuel mempunyai cara sendiri untuk menjalankan perjodohan ini Bu."

Mira berbalik dan menatap sekretaris-nya yang selalu setia mengabdi sejak suami-nya masih hidup.

"Tuan Muda Nuel. Saya rasa Tuan Muda bisa melakukannya dengan cepat."

Kening Mira berkerut, mata-nya tampak bertanya dan sorot bahagia itu terlihat dari sana.

Mira tersenyum "Jika itu cepat terwujud, maka semua akan menjadi lebih baik."

"Saya harap begitu Bu."

Mira menghela nafas. "Tapi secepat apapun itu...pasti perlu proses Nug, dan sesuatu yang lebih baik itu harus kita tunggu dengan sabar. Sampai waktunya tiba..."

Aku harap kalian bisa melewatinya bersama...saling percaya harus menjadi dasar bagi kalian. Mira meneruskan perkataannya dalam hati.

&

Be My Wife (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang