86

7.3K 233 27
                                    

Lama ya sekarang update-nya? Iya. Hehehe.

Semoga BMW tetap ditunggu.

Lama karena aku survey beberapa teman yang sudah melahirkan. Survey rumah sakit dan ternyata yang ditanya pada ga tahu (mereka tahunya RSUD). Hehehe. Cari artikel tentang melahirkan.

Semoga part ini mengandung sedikit kesalahan ya...(karena aku belum pengalaman melahirkan. Hahaha)

Selamat membaca.

Maaf jika banyak typo.

Tetap dukung Nuel & Hana ya...

Terima kasih teman2 semua...^_^

& & & & & & & & & & & & & & &

86. Be My Wife

Sebenarnya

"Aaa!" sebuah pukulan keras mendarat dipunggung Mario. Mario mengaduh menatap sang ibu, tidak terima dipukul untuk ketiga kalinya. Sedangkan dua sejoli yang duduk dipojokan asyik menahan tawa tak lupa membubuhi perdebatan yang terjadi antara ibu dan anak.

"Coba aja kalau Kak Mario bilang dari awal..." Ucap Deby sengaja membuat ibu dari Mario kembali menjadi jengkel atas perbuatan anaknya.

"Deb! Enggak usah kompor-komporin deh!" ucap Mario kesal pada teman karib dari sepupunya. Deby terlihat cuek-cuek saja sedangkan pria disebelahnya masih setia menahan tawa sembari merangkul pundak Deby dengan sayang. "Mik, pacar kamu tuh." adu Mario pada Miko dan Miko segera tanggap untuk membujuk kekasihnya supaya berhenti membubuhi perdebatan Mario dan ibunya.

Setengah jam yang lalu ibu dari Mario –bibinya Yohana- sampai di rumah Mario, Salatiga. Mario sengaja meminta ibunya untuk datang ke Salatiga dan tadi pagi Mario menjemput sang ibu tanpa sepengetahuan siapapun. Maksud Mario meminta ibunya ke Salatiga sudah diungkapkan lima belas menit yang lalu. Hasilnya memang sudah diperkirakan oleh Mario bahwa sang ibu akan terkejut. Namun karena ada Deby yang semakin mendramatisir Mario mendapat omelan dan...pukulan.

"Kamu enggak tahu ya?! Gimana susahnya bapak kamu sama Nak Nuel nyariin Yohana." Omel ibunya Mario. "Tiap hari adanya khawatir. Tahu enggak?!" Mario mengelus pelan punggung sang ibu yang duduk disebelahnya, ibunya masih mengatur nafas karena banyak mengomel. "Sekarang mana Yohana?" Mario sudah mendapatkan pelototan lagi oleh sang ibu saat sang ibu menanyakan sepupunya.

"Masih di pasar, Bu." Jawab Mario dengan penuh kesabaran. Mario tahu dirinya salah dengan tidak memberitahu dari awal bahwa Yohana ada bersama dengannya. Bahkan saat ibunya menelepon mengabarkan sepupunya menghilang padahal saat itu sepupunya sudah ada bersama dengan dirinya.

"Lama banget." Keluh ibunya Mario dengan raut cemas.

"Ya memang gitu kalau Yohana ke pasar. Memang lama. Yohana kan mau melahirkan. Dia mau banyak aktifitas, banyak gerak, makanya tiap pagi Yohana ikut pergi ke pasar sama Mbok Ning, jalan kaki, katanya supaya nanti waktu melahirkan lebih gampang." Mario menjelaskan pada sang ibu, terlihat kini wajah ibunya melunak. Mario samar menghela nafas lega karena untuk sementara dia bisa tenang ibunya berhenti mengomel.

"Mas Mario!"

Panggilan itu tidak hanya membuat Mario menoleh. Semua orang yang ada di ruangan tersebut memperhatikan mbok Ning yang terengah-engah.

"Mbak Yohana ke rumah sakit. Lahiran!"

&

&

&

"M-mah..." ucap Nuel tercekat. Tenggorokan Nuel seketika menjadi kering, matanya menatap sesuatu yang sedang mengalir membasahi paha dalam sang istri dan turun ke betis.

Be My Wife (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang