28

8K 235 12
                                    

28. Be My Wife

Menutupi.

"Sayang..." Mira memeluk erat cucu menantunya. Yohana merasa hangat dan disayangi dengan pelukan yang diberikan oleh Mira sehangat pelukan mendiang nenek Rini. "Nenek senang kamu mau main ke rumah."

Yohana tersenyum lebar sebagai jawaban, mereka kini berjalan beriringan melewati ruang tamu menuju ruangan lain, ruang keluarga.

"Kamu tidur disini ya hari ini." Ucap Mira sesudah mereka menyamankan posisi duduk.

"Ta...pi...aku belum bilang Nek...sama Pak Im." Jawab Yohana terbata, ia mengira Nenek-nya itu hanya memintanya mampir sebentar.

Kening Mira berkerut, matanya menyipit menatap Yohana. "Kamu...panggil suami kamu apa? Pak Im?" tanya Mira menyelidik. Yohana tertunduk. "Jadi kalian masih canggung?" kini Mira melotot tak percaya.

Kikuk Yohana menggeleng.

"Trus? Kenapa kamu panggil suami kamu dengan Pak Im, Yoh?"

Yohana takut-takut menatap Mira "Bukan. Bukan begitu Nek...aku..." Mira menunggu Yohana menjawab. "Aku...sudah belajar untuk memanggil namanya kok..." bela Yohana.

"Jadi kamu panggil apa suami kamu itu?" tanya Mira menuntut.

Yohana menghela nafas pelan. "Aku...panggil dia...dia..."

"Nuel?" sahut Mira, Yohana menggeleng. "Trus?"

"I...Im..." lirih Yohana.

"Im?!" mata Mira melebar. Yohana tertunduk takut dan malu. "Kamu panggil Nuel dengan Im?" Yohana mengangguk lagi. Mira tertawa "Tidak apa-apa tidak masalah, asal jangan panggil Pak lagi. Kalian kan sudah jadi suami istri masa kamu panggil suami kamu Pak?"

"Apa...? Jangan-jangan...." Kini Mira tersenyum penuh arti membuat Yohana yang sedang menatap Mira, menautkan alisnya. "Nenek mau dapat cicit ya?"

Mata Yohana melebar dengan cepat tangan Yohana bergerak, menandakan tidak. Mira tergelak. Yohana malu.

Mira terlihat kecewa namun tetap tersenyum. "Nenek kira, kamu udah ngajarin calon anak diperut kamu dengan manggil Nuel, Pak." Mira menatap Yohana dengan kelembutan "Jangan lama-lama ya kasih cicit ke Nenek." Mira mengelus rambut Yohana dengan sayang.

&

&

&

Yohana membuka pintu kamar, kamar Nuel. Saat masuk Yohana melihat Nuel sedang berusaha menempelkan sebuah koyok dipunggung bawah dekat pinggang. Yohana berjalan cepat dan meraih koyok itu.

"Kenapa pakai ini?" tanya Yohana yang sudah duduk disamping Nuel dipinggir ranjang.

Hari ini adalah sabtu, Mira memang sengaja meminta Yohana untuk mampir ke rumah. Setelah menikah, mereka belum kembali berkunjung ke rumah Mira. Mengetahui istrinya ada di rumah sang Nenek, Nuel langsung menuju kediaman Mira, rumah yang dulu pernah ia tinggali bersama sang kakak, Gideon. Sebelum keduanya memilih untuk tinggal di apartemen masing-masing.

"Apa badan mu pegal?" tanya Yohana lagi masih dengan tangannya yang membawa koyok yang sudah dibuka siap untuk dipakai.

"Bima memberi saran untuk memakai itu." Tunjuk Nuel pada benda yang sekarang ada ditangan istrinya.

Yohana mendengus pelan kemudian membuang koyok itu. "Aku pijat saja ya?" Yohana menawarkan bantuan. Nuel dengan cepat menatap wajah istrinya, lekat. Menyadari pertanyaan-nya sendiri membuat wajah-nya bersemu merah. Tapi Nuel tahu Yohana tulus mengucapkannya.

Be My Wife (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang