68

7.8K 252 16
                                    

Yang kangen Nuel dan Hana, siapa? Angkat tangan.

Ok! Part absurd aku update. Karena hari libur aku pergi belanja barang2 banyak dan berpanas-panas ria. Sampai rumah istirahat. Baru bisa lanjut BMW malam hari. (Ga penting banget deh...curhatan aku.)

Selamat membaca.

Typo. Maafkan.

Terima kasih teman2.

& & & & & & & & & & & & & & &

68. Be My Wife

Perubahan.

Bima mengamati atasannya sedari tadi menguap. Bima mengulum senyum "Saya buatkan kopi ya Pak?" tawar Bima.

Nuel mengangguk, salah satu telapak tangan menutup mulut karena kembali menguap "Terima kasih Bim. Tolong jangan kasih gula ya."

Bima dengan sigap keluar ruangan dan beberapa menit kemudian ia kembali lagi dengan secangkir kopi dengan asap yang mengepul. Segera diletakannya cangkir itu di meja kerja atasannya.

"Bapak kurang istirahat ya?"

Nuel meletakan cangkir kopi, baru saja ia menyesap kopi buatan sekretarisnya itu. "Ya, Bim."

"Emangnya Bu Yohana minta apa lagi Pak?" tanya Bima sembari meringis. Bima tahu beberapa hari ini atasannya itu kurang istirahat karena menuruti keinginan sang istri yang sedang...ngidam.

Nuel tersenyum sembari menghela nafas. Ingatan Nuel berkelana pada malam-malam yang kemarin ia lalui.

Flashback On

Malam ke satu.

Nuel merasakan jari-jemari istrinya bermain-main di dadanya. Sesekali juga istrinya itu menggesek-gesekan ujung hidung ke dadanya yang terlapisi baju tidur.

Nuel mengeliat pelan sambil mempererat pelukannya pada tubuh sang istri. "Kenapa Mah?" tanya Nuel dengan mata terpejam. Istrinya tidak menjawab, tapi masih saja jari-jemari sang istri bermain di dadanya, membentuk pola abstrak. "Hm?" Nuel merenggangkan pelukannya agar bisa menatap wajah istrinya. Nuel dengan mata setengah mengantuk dapat melihat dengan jelas jika mata istrinya berkedip-kedip, bibirnya terkantup dengan ekspresi manja. Dahi Nuel berkerut, matanya menyipit, menyelidik.

 Dahi Nuel berkerut, matanya menyipit, menyelidik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pengen jajan, Pah." Ucap Hana lirih dengan wajah memelas seperti anak kecil yang takut dimarahi karena kebanyakan makan permen.

Nuel berbaring terlentang, dengan lengan kiri masih berada di bawah leher sang istri yang tidur dengan posisi miring. "Jajan apa?" tanya Nuel matanya kembali terpejam tapi tidak dengan telinganya yang siap mendengar permintaan sang istri.

"Jajan apa?" ulang Nuel kembali tidak mendapat jawaban. Nuel menghela nafas pelan. "Baby-nya minta apa Mah?" Nuel dengan sabar bertanya. Ia selalu diingatkan untuk menuruti keinginan sang istri bila sedang mengidam. Jika tidak dituruti maka bayi-nya kelak akan ileran atau ngecesan alias banyak mengeluarkan air liur.

Be My Wife (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang