84

6.7K 275 23
                                    

Ga adil kalau hanya lihat dari sisi pandang Hana saja.

Part ini disajikan dari sisi pandang Nuel.

Terima kasih teman2 yang sudah menagih. Hehehe. Akunya yang sok sibuk sih...maaf ya...

Maaf jika part ini absurd dan banyak typo. (mungkin aku lelah...hehe)

Terima kasih teman2 tetap setia pada BMW. Sehat selalu ^_<

& & & & & & & & & & & & & & &

84. Be My Wife

Sebenarnya.

Jantung Nuel berdegup sangat kencang. Perasaannya saat ini tidak bisa tergambarkan. Baru saja ia menerima chat dari iparnya. Mario, iparnya, mengiriminya sebuah foto. Foto seseorang yang selama hampir satu bulan tidak Nuel temui. Bahkan selama hampir tiga minggu ini sambungan teleponnya maupun sambungan melalui aplikasi chat yang dimiliki tidak aktif. Orang itu seakan menghilang. Ya. Orang tersebut adalah istri tercinta Nuel.

Nuel segera meninggalkan ruangannya dengan serius ia mengecek jadwal penerbangan tercepat. Nuel tidak banyak berfikir. Tujuannya hanya satu yaitu menemui orang yang baru saja mengiriminya chat. Segera saja Nuel melajukan mobilnya ke bandara untuk bisa segera terbang ke provinsi lain dimana iparnya itu berada.

Menunggu bukanlah hal yang menyenangkan. Hal itu juga dirasakan oleh Nuel ketika tiba di bandara menunggu untuk segera melesat. Dan perjalanan yang ia lakukan dengan burung besi dimana digadang-gadang itu adalah alat transportasi tercepat. Nyatanya bagi Nuel tetap saja terasa lambat.

Setibanya di bandara Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah. Nuel bergegas menuju pintu keluar untuk mendapatkan seseorang yang memang telah menunggunya.

"Kak Mario!"

Nuel sungguh lega bahwa iparnya benar-benar menjemputnya. Tapi rasa lega itu kini berubah menjadi sebuah rasa lain yaitu rasa penasaran.

"Apa Hana baik-baik saja?" pertanyaan itu yang keluar dari mulut Nuel untuk pertama kalinya. Namun yang dilakukan oleh iparnya itu hanyalah tersenyum penuh arti. Mario segera mengajak Nuel ke sebuah hotel. Mario sudah menyewa kamar untuk mereka menginap malam ini.

&

&

&

Mario menyodorkan sebotol minuman yang tadi dibelinya sewaktu menemani Nuel.

"Apa Hana baik-baik saja Kak?" sejak tadi itulah pertanyaan yang ditanyakan Nuel tapi Mario malah menjawabnya dengan hal yang lain dengan menyuruhnya untuk beristirahat dan lain sebagainya.

Kini Mario akan menjawab pertanyaan Nuel dan menceritakan apa yang selama ini ia tahu.

"Yohana dan bayi kalian sehat, Nuel." Jawab Mario tersenyum menenangkan.

Nuel menghembuskan nafas lega setelah beberapa jam yang lalu ia harus menahan rasa penasarannya dan masih menerka-nerka keadaan istri dan baby mereka. Nuel menegak minumannya dan bisa ia rasakan dahaga itu hilang dari tenggorokannya.

"Nuel. Dengarkan ceritaku sampai selesai dan...setelah itu kamu boleh bertanya ataupun...menyanggahnya."

Nuel mengangguk mantab. Nuel bertekad akan menutup mulutnya dan membukanya pada saat yang sudah ditentukan dan diperlukan. Mario mengulas senyum melihat kesungguhan Nuel, suami sepupunya.

"Tapi sebelumnya aku akan bertanya." Mario menjeda. "Apa perasaan sebenarnya yang kamu miliki untuk Yohana?" Nuel mengerutkan alisnya, menatap tajam serta tidak terima mendengar pertanyaan dari iparnya. Pertanyaan yang sama.

Be My Wife (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang