35

10.7K 256 18
                                    

Selamat membaca teman2...

Semoga tidak bosan ya...

Terima kasih atas vote (bintang) nya

& & & & & & & & & & & & & & &

35. Be My Wife

Tersaingi.

Pria yang sudah berumur dengan rambut yang sudah memunculkan banyak uban itu menyesap teh panas dalam cangkir minumnya. Menikmati aroma harum yang terkuar dari asap teh panas yang mengepul kemudian menyesapnya lagi.

"Masih punya kebiasaan seperti itu Jon?" tanya wanita yang seumuran dengan dirinya.

Pria yang dipanggil Jon itu terkekeh "Ya..." meletakan cangkir keatas meja. "Kamu tahu kan aku penggemar teh?"

"Ya, sampai setiap keluar negeri yang kamu beli untuk oleh-oleh adalah teh." Ditanggapi dengan decak kesal.

Pria itu tergelak "Kan yang penting aku kirim oleh-oleh untukmu Mira..."

Mira mengangguk sekali "Ya. Terima kasih ya...dapur ku penuh dengan teh yang kamu beri." Sindir Mira.

Kembali Pria itu tergelak "Bagaimana perusahaanmu?"

Mira menarik kedua sudut bibirnya keatas "Bersyukur semua berjalan baik, bahkan ada beberapa pengembangan saat ini, Jon."

Jon mengangguk-angguk menanggapi "Kapan kamu akan memberitahu dewan?"

Mira merapatkan bibirnya membentuk garis lurus terlihat ada raut pasrah pada saat ia menghela nafas "Aku pasti akan memberitahukan pada dewan Jon. Hanya saja, aku tidak ingin memaksa dia untuk segera masuk dalam dunia yang berbeda." Jon terdiam, memperhatikan "Dia wanita dari kalangan biasa."

"Apa kamu menyesal bahwa dia dari kalangan biasa?"

Mira menatap tajam tak percaya dengan pertanyaan yang terlontar dari Jon "Apa kamu fikir aku main-main?" ucap Mira dengan nada sedikit lebih tinggi "Aku sangat bahagia karena dia adalah pilihan yang tepat." Memalingkan wajahnya cepat dan mengatur nafas.

Jon tersenyum "Apa Nuel tahu?"

Mira beralih menatap kembali Jon "Dari awal."

"Kemudian, apa Gideon juga tahu?"

"Kamu tahu kan Jon, mereka sudah aku didik sejak kecil. Sejak mereka bersama denganku."

Jon kembali mengangguk, mengerti betul bagaimana kisah hidup Mira. "Hanya saja...aku berharap mereka tidak menjadi saingan sekarang."

Mira memiringkan kepalanya, keningnya berkerut "Maksudmu?" lirih.

"Ya." Jon mengedikan bahu "Semua tahu mereka adalah pewaris-mu. Tapi mereka juga punya kelemahan Mira..."

"Mereka adalah pewarisku Jon," sahut Mira "Saat aku mengukuhkannya mereka adalah pewarisku. Sampai mereka memutuskannya sendiri." raut wajah Mira terlihat sedih saat mengucapkan kalimat terakhir.

"Apa Gideon masih berhubungan dengan mereka?"

Mira menghela nafas pelan, mengangguk kecil. Jon tersenyum supaya Mira lebih tenang dan bersabar. Jon tahu Mira juga merasa ketakutan tentang tindakan yang akan dilakukan oleh cucu-cucunya.

Sorot matanya terlihat sesal, sedih, dan harapan. Ya, Mira selalu berdoa berharap yang terbaik untuk cucu-cucunya. Ia menyanyangi mereka, sepenuh hati, walau darah diantara mereka tidak kental.

&

&

&

"Ini." Gideon menaruh sebuah map diatas meja. "Aku hanya minta tolong kau kerjakan yang ini saja." Gideon memposisikan dirinya, bersandar di sandaran sofa yang ada di ruang kerja miliknya.

Be My Wife (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang