38

8.8K 262 31
                                    

Jujur aku tidak tahu di part ini aku mau bawa kemana alurnya. Hehehe.

Semoga teman2 tetap mau baca BMW, yang mungkin beberapa hari ke depan Update-nya tidak pasti (karena kesibukanku di dunia nyata itu menguras tenaga dan fikiran, sampai di rumah lelah dan pengennya itu tidur)

Aku ucapkan selamat membaca ya teman2...maaf kalau ada typo.

Kalau vote-nya (bintang) ada 40 aku bisa saja Update lebih cepat. Thanks.

& & & & & & & & & & & & & & &

38. Be My Wife

Membandingkan.

"Saya tidak menyangka Pak, kalau Nona Elkie juga bisa Berbahasa." Ucap Bima saat mereka ada di dalam mobil menuju hotel setelah seharian mereka mengantar perwakilan perusahaan China berkeliling pabrik.

Nuel yang duduk dikursi penumpang, dibelakang, hanya tersenyum tipis menanggapi Bima.

Bima menghela nafas cukup keras, Nuel melirik Bima yang duduk dikursi penumpang depan, dekat supir. "Tapi saya capek Pak." Bima mengeluh.

Nuel menajamkan tatapannya pada Bima, satu alisnya terangkat. "Bukan capek karena pekerjaan Pak." Bima memberikan penjelasan. "Saya capek lihat Nona Elkie yang..." Bima menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Yang...maaf Pak, kayaknya Nona Elkie itu...agresif sekali." Ujar Bima dengan senyum canggung. Bima tahu betul gesture dari wanita, putri dari pemilik perusahaan China yang akan menjalin kerja sama dengan perusahaan tempat ia bekerja.

Nuel terkekeh pelan mendengar penjelasan sekretarisnya itu.

"Bukankah body Nona Elkie sangat..." Bima menimang ucapannya.

"Ya." Nuel menyahut membuat Bima terkesiap dan membalik badannya untuk bisa melihat atasannya yang duduk dibelakang.

"Bapak tertarik ya?" mata Bima melebar, terkejut.

Nuel tergelak sebentar. "Lelaki normal pasti akan tertarik, Bima. Aku lelaki normal tapi aku tidak termasuk didalamnya." Nuel menjelaskan dengan senyum sambil memandangi wallpaper smartphone miliknya. Gambar seorang gadis, gadisnya. Boleh dikatakan begitu karena memang gambar wanita yang ada di-wallpaper-nya itu masih gadis, setidaknya untuk sementara sampai gadis itu siap.

 Boleh dikatakan begitu karena memang gambar wanita yang ada di-wallpaper-nya itu masih gadis, setidaknya untuk sementara sampai gadis itu siap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mata Bima yang melebar sekarang berbinar senang mendengar ucapan atasannya "Saya kira Bapak lupa dengan istri di rumah." Ucap Bima sambil meringis, dan Nuel memberikan senyumnya sekilas kemudian menatap smartphone-nya kembali. "Saya percaya Bapak akan menjaga teman saya dengan baik."

&

&

&

Bibir itu terus menyungingkan senyum dengan mata menerawang. Kemudian menyesap minumannya. Mata cantiknya melirik pada kakak sepupunya "Tang Jie, apakah kau terkejut?"

Be My Wife (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang