Twenty Five

1.6K 117 8
                                    

Benar kata orang, Rindu itu menyiksa. Anya harus menahan keinginannya untuk bertemu Darren karena jarak yang berbeda.

" Nya, udah delapan tahun kita lulus SMA tapi hati lo masih nyangkut di orang yang sama," ucap Abra sambil merapikan beberapa lembar kerjanya.

Anya menghela nafasnya, waktu memang terus berlalu, siang dan malam terus bergantian, tapi hati Anya bukan siang atau malam, bukan juga waktu.

" sok tau Bra, mending ngedate sono," usir Anya yang langsung membuat Abra berdiri dari tempatnya.

Anya masih meniup kopi panasnya sambil memandangi kota London, Anya tersenyum sejenak, Anya masih ingat Darren ingin sekali berlibur ke London.

Terakhir kali kali melihat Darren saat graduation saat itu Darren memberi sebuah kalung dengan hiasan berhuruf D, dan sampai sekarang Anya masih memakainya.

" maafin aku yang naif Ren," ucap Anya pada dirinya sendiri.

Sedangkan di bagian belahan dunia, Darren sedang fokus membaca dokumen sesekali ia menoleh dan tersenyum pada bingkai foto seorang gadis, ia merindukan Anya, Anya nya. Darren masih ingat saat graduation, Anya terlihat cantik dengan kebaya warna coklat, bahkan Darren sengaja menyuruh Diki yang merupakan anak fotografi untuk hanya memfoto Anya.

" Ren, sampe kapan lo mau kaya gini?" tanya Ica yang tiba-tiba datang.

" gue takut Ca, gue takut Anya nolak gue," ucap Darren sambil menatap Ica.

" kalian itu sama- sama naif, umur kalian udah 25 tahun, tapi ego sama gengsi kalian masih tinggi selangit," ucap Ica sinis.

Ica mengeluarkan kertas kecil.
" itu alamat Abra di London, sekarang Anya lagi berlibur di London. Kalo emang cinta kejar!" seru Ica tegas.

Darren masih berfikir ditempatnya, dia harus menyusul Anya, membuktikan cintanya.

Sedangkan Anya mendapat banyak tumpukan surat dari Abra, Abra bilang surat tersebut dari kak Safa, Anya menghela nafasnya, lalu mulai membuka surat surat tersebut.

Hai Anya, aku liat kamu saat graduation, kamu terlihat cantik dengan kebaya yang kamu kenakan. Kamu tau Nya? Sesudah permintaan kamu untuk menjadi dpua orang asing yang saling tidak kenal, rasanya benar-benar sesak. Awalnya aku memang penasaran Nya, penasaran pada diri kamu yang terlalu polos dan bar-bar, tapi rasa penasaran itu hilang dan berubah menjadi rasa sayang. Kamu tahu? Beberapa minggu setelah kita lulus, Rian datang kerumahku, dia minta maaf karena menghasutmu untuk membenciku, kamu harus mendengarkan rekamannya sampai habis Nya. Aku minta maaf karena tidak mengikuti kemauanmu sepenuhnya, dalam surat ini aku menulis dengan bahasa aku-kamu, karena kalau aku menulis dengan bahasa gue-lo, itu berarti kita benar-benar dua orang asing. Aku tidak ingin asing buatmu, dan sebaliknya. Aku sayang kamu sekarang dan selamanya.

Anya menghapus air matanya yang datang membasahi pipinya, lalu mengambil rekaman yang ada dalam kotak tersebut.

gue pacaran sama Angel karena Angel mirip banget sama Lisa. Bahkan gue rela jadi selingkuhan Angel karena Angel bener-bener mirip Lisa padahal gue sama sekali gak cinta sama dia. Dan Anya, dia juga salah satu pelarian gue, awalnya gue penasaran banget sama dia, hehehe'

Terdengar suara mabuk Darren.

'Anya itu terlalu polos, bahkan saat gue ingkar janji dan gue bilang gue nganter nyokap, dia dengan bodohnya langsung percaya padahal gue kelabing sama Lisa. Tapi sekarang jantung gue deg-degan kalo deket Anya, gue jadi tergila-gila sama Anya, gue udah sayang banget sama Anya. Gue mau putusin Lisa dan ngejelasin semua sama Anya, gue gak mau kehilangan Anya.'

Suara rekamannya habis, Anya benar-benar lemas tak berdaya, ternyata Darren benar-benar mencintainya, astaga Anya benar-benar merasa bersalah sekarang, tangannya langsung mencari ponsel dan menekan call pada kontak Ica.

" Kak, surat-surat gue buat Anya mana?" tanya Darren pada Safa yang sedang asyik menonton film.

" udah gue kirim ke London," Darren kaget mendengar jawaban Safa.

" kak, kok lo gak bilang gue sih, kalo Anya marah gimana? Lo tu...-"

Bunyi ponsel Darren membuat Darren langsung melihatnya, nomornya sangat asing buat Darren, lalu Darren mengangkatnya.

" halo?"

'hai,'

Darren membeku ditempatnya, suara halus gadis yang selama ini dia rindukan.

'apa kabar Ren?'

Darren masih menghela nafasnya, perasaannya campur aduk sekarang, antara bahagia, senang, dan rindu.

" ak...aku baik Nya," jawab Darren gugup.

' kamu bilang kamu dulu pengen ke London kan? Aku tunggu kamu disini ya,'

Ucapan Anya benar-benar membuat Darren senang.

"i...iya."

' ak...ak...aku kangen kamu. See you.'

Darren menghela nafasnya lega, Anya merindukannya, tapi Darren lebih merindukannya.

" kak besok gue mau ke London, jaga mamah sama papah baik-baik," ucap Darren sambil masuk kedalam kamarnya.

Darren merapikan semua pakaiannya, dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan lagi, ia ingin bertemu dengan Anya dan memeluknya. Darren mengambil kalung yang berhiaskan huruf A dan memakainya.

London musim semi, waktu yang pas untuk memberi Anya kejutan manis, Darren menghela nafasnya, rasa gugup menghinggapinya, sekarang Darren sedang didepan rumah Abra, Darren membawa dua buket bunga dengan makna yang berbeda. Buket bunga lili untuk permintaan maafnya, dan buket bunga mawar untuk lamarannya.

Darren menekan tombolnya, gadis dengan wajah berantakan terlihat kaget dengan kedatangan Darren. Anya masih diam kaku melihat Darren, matanya berkaca-kaca, bukan karena sedih, tapi karena bahagia. Tanpa banyak bicara Anya langsung memeluknya, pelukan hangat dari orang yang spesial, Anya bahagia, sungguh bahagia. Sedangkan Darren balas memeluk Anya erat, pelukan yang berarti tidak akan melepas Anya untuk yang kedua kalinya.

" i miss you so much," lirih Darren sambil mengecup puncak kepala Anya.

Anya mengangguk, dia mengerti ucapan Darren, saat ini Anya terus memeluk Darren dia tidak ingin melepas Darren.

" Nya, kalo kamu kaya gini terus, aku bisa kehabisan nafas," ucap Darren lembut.

" tapi aku gak mau kepasin kamu."

Darren hanya tersenyum dan menangkup kedua pipi Anya, lalu mencium bibirnya, kali ini Anya tidah menolak, Anya sudah cukup Dewasa untuk melakukan ciuman.

" I love you," ucap Darren sambil menyudahi ciumannya.

" I love you too," jawab Anya yang kembali memeluk Darren.

END?

Kalo mau gue kasih epilog, kalian harus vote,komen dan promosiin ke teme kalian.

Darren Dan Anya (sebagian di private )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang