Nineteen

1.7K 102 7
                                    

" Ca, Lisa itu mantannya Darren ya?" tanya Anya sambil menggigit apel pemberian Abra.

" Lisa? Oh Lisa Olivia. Setau gue sih iya. Bahkan kata kak Safa Darren tuh pernah ampe ngedown banget gara-gara dia."

Anya mengerutkan keningnya. Anya pikir hanya Angel yang dulu benar-benar Darren cintai.

" bukannya Angel Yang dicintain Darren?" tanya Anya.

Viola yang sedang asik memainkan laptop Anya langsung menoleh pada Anya.

"Anya, lo tu polos banget sih. Cowok macem Darren mana cukup cuma satu."

Anya hanya ber'oh' ria mendengar ucapan Viola.

" terus Darren ama Lisa kenapa putus Ca?" tanya Anya kembali, Ica hanya menghela nafasnya.

" gue gak tau Nya. Darren jarang cerita kalo masalah percintaanya."

Anya hanya mengangguk-ngangguk mengerti.

Darren masih asik menghisap putung rokoknya. Sedangkan Aldo dan Miko sedang asyik bermain PS.

" galau banget sih Ren, lo kenapa?" tanya Miko sambil mendekati Darren.

" gue ketemu Lisa kemaren," jawab Darren sambil meneguk fantanya.

" Lisa, Lisa mantan lo itu?"

Darren mengangguk mendengar ucapan Miko.

" terus kenapa Ren? Jangan bilang lo masih sayang ama mantan lo itu?" tanya Aldo yang ikut duduk disamping Darren.

Darren diam, entalah hatinya masih terjebak nostagia bersama Lisa. Tapi Anya juga sangat berarti untuk Darren, ibarat hati Anya itu cuma dapet 40 persen sedangkan Lisa 60 persen.

" gue gak tau, setiap ngeliat dia hati gue gampang luluh," ucap Darren yang membuat Miko menggelengkan kepalanya.

" lo itu jadi cowo yang tegas, lo itu cowok terlabil yang pernah gue temuin. Dulu ngejar Angel yang notabennya pacar sahabat lo sendiri, bahkan lo rela dijadiin selingkuhan sama Angel karena Angel mirip banget sama Lisa. Iya kan? Udah dapet Angel lu sia-sian gitu aja dan ngejar Anya. Terus sekarang lu udah dapet Anya, mau lu sia-sian juga?" Miko mengambil soda sambil meneguknya setelah berbicara panjang lebar.

" nggak gitu Mik, gue...-"

" Ren, Anya itu cewe baik-baik kalo dibandingin ama Lisa yang kerjaan cuma kelabing sana-sini. Kalo lo nyakitin Anya, gue bakal stop jadi sahabat lo. "

Darren diam, Miko benar-benar sungguh-sungguh dengan ucapannya, terlihat dari wajah tegasnya. Aldo daritadi hanya diam tanpa memberi saran, Aldo memilih bungkam daripada masalah tambah runyam.

Hari ini adalah hari minggu, Anya tersenyum sumringah saat melihat pesan ponselnya.

Darren
Good morning sweety, nanti kamu tunggu aku di taman komplek rumah kamu jam 18.30. See you!💗

Anya tertawa membaca pesan Darren.

Me
Okey

Darren
Panggilan sayangnya mana?🤔

Me
Iya sayang

Anya menghela nafasnya, senyumnya selalu merekah menghiasi wajah kecilnya.

0852118xxxx
Hai Darren, bisa nggak kita ketemu di taman yang dulu sering kita kunjungin. Gue pengen ketemu lo. Tapi gue tau lo pasti udah muak banget sama gue. Tapi gue selalu nungguin lo, jam lima sore ya. See you

Lisa

Darren memerjapkan matanya, dia melirik jam tangannya yang menujukan pukul setengah 6 sore. Buru-buru Darren berdiri dari tempat tidurnya dan mengambil kunci motornya.

Matanya terus mencari-cari keberadaan Lisa, matanya menangkap gadis yang sedang tidur disalah satu kursi taman. Darren mengulas senyum tipisnya, kebiasaan Lisa tak pernah berubah, selalu tidur tanpa melihat tempat dan situasi.

Darren duduk disamping Lisa dan menaruh kepala Lisa dipundaknya. Hatinya masih sama walau berkurang sedikit, tapi rasa yang hadir tetap sama.

" Darren, lo dateng," ucap Lisa sambil mengangkat kepalanya dari pundak Darren.

" gue tahu lo masih sama, walaupun gue udah nyakitin lo."

Lisa memegang pipi Darren, menatap manik mata Darren.

" gue jadian sama Riyan karena gue pengen nyelamatin lo."

Darren melirik Lisa sambil menaikan alisnya.

" gak usah basa-basi Lis, sebenernya lo pengen ngomong apa?" Darren bertanya tanpa menatap Lisa.

" Riyan nganggep lo yang udah ngebunuh kakaknya. Riyan bilang lo ninggalin Devon pas tawuran. Riyan juga bilang Devon kesakitan di tempat tapi lo ninggalin dia sampai nyawanya melayang."

Darren diam sejenak, ingatnya masih tertuju pada Devon yang merupakan senior sekaligus kakak Riyan. Darren juga masih ingat betul saat Devon kesakitan, tapi Darren malah meninggalkan Devon untuk mencari bantuan, tapi saat Darren sudah mendapat bantuan, Devon sudah tiada. Sejak saat itu Riyan membenci Darren. Bahkan Riyan juga memusuhi Aldo karena berpihak pada Darren.

" Riyan bilang, kalo aku harus jadi pacarnya. Kalo aku gak mau jadi pacar dia, dia bakal laporin kamu, karena dia punya bukti kalo ada sidik jari kamu di pisau itu."

" terus kamu percaya? Kenapa kamu baru cerita sekarang?" ucap Darren dengan nada tinggi.

" karena aku baru sadar, kalo aku bakal selalu cinta sama kamu," ucap Lisa sambil terisak.

Darren merengkuh tubuh Lisa ke dalam pelukannya, tangannya terus membelai rambut halus Lisa.

Sudah hampir 3 jam Anya menunggu Darren yang tak kunjung datang. Hatinya terus meyakinkan diri bahwa Darren mungkin lupa atau ketiduraan.

" Nya,"

" iya Darr--" ucapannya terpotong karena yang datang ternyata Miko.

" lo ngapain malem-malem ditaman? " tanya Miko sambil duduk disalah satu kursi tamannya.

" nunggu Darren," jawab Anya sambil duduk disamping Miko.

Miko menghela nafasnya.
" dari jam berapa?"

Anya tersenyum.
" jam 6 sore."

Miko menggelengkan kepalanya. Lalu melirik jam tangannya.
" lo udah 3 jam disini, kenapa gak nelfon si kunyuk itu."

Anya tersenyum lagi.
" hp gue ketinggalan Mik, kalo gue balik kerumah trus nanti Darren dateng kesini ngira gaada gue gimana?" ucap Anya sambil menatap Miko.

Miko menekan nama Darren pada kontak ponselnya.

Halo, Darrennya lagi dikamar mandi.

Miko langsung memutuskan panggilannya.

" anjing," Miko mengumpat kasar.

" Nya, Darrennya lagi pergi ama nyokapnya."

Anya mengela nafasnya lelah.

" kenapa dia gak ngabarin ya, gue kan cape nunggunya."

Anya memijat kakinya yang pegal.

" yaudah sini gue gendong."

Miko berjongkok didepan Anya. Anya tersenyum sambil menghela nafasnya.

" gue cuma bercanda, rumah gue deket dari sini," ucap Anya sambil berdiri dari tempatnya.

" yaudah gue anter."

Miko mengikuti langkah kaki Anya. Sesekali Anya dan Miko mengobrol sambil bercanda ria.

Darren Dan Anya (sebagian di private )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang