"Datanya ke format semua" ucap Lena
"Maaf" ucap Kimberly.
"APA?!" ucap Vera sangat terkejut dan ia langsung beranjak dari tempat duduknya.
"Maafin kita. Kita tadi mau pindahin ke flashdisk. Tapi, malah kepencet format" ucap Lena.
"Coba gue mau liat?" ujar Vera mengambil laptopnya.
Vera mencari data-data yang akan diberikan ke kepala sekolah besok. Dan hasilnya NIHIL. Ia tak menemukannya satupun. Vera sangat kesal sekali.
"Kenapa kalian ceroboh banget sih?" tanya Vera frustasi
"Maaf Ver. Maafin kita" ucap Lena memegang tangan Vera.
"Kalian tau gak. Itu semua data mau gue print dan gue kasih ke kepala sekolah besok. Dari laporan pensi, laporan data siswa, laporan keuangan kas OSIS, dan terakhir laporan akhir kegiatan sekolah dari kepala sekolah untuk yayasan. Itu yang paling penting. Dan sekarang semuanya hilang" ucap Vera menangis.
"Vera maafin kitaaa" ucap Kimberly
"Kalian gampang ngomong maaf. Ini masalahnya data-data itu mau dikasih besok. Gimana caranya gue bisa nyelesaiin semuanya dalam waktu yang singkat? Kalian tau kan gue gak bisa lama-lama di ruangan berAC nah sekarang gue lagi kurang enak badan. Kepala gue pusing. Dan ditambah masalah ini lagi. Hiks hiks hiks" ujar Vera menangis frustasi.
"Mending sekarang kalian berdua keluar deh dari sini" ucap Vera
"Tapi Ver...." sahut Lena
"KELUAR!" bentak Vera
"Plis kalian keluar. Gue mohon" ucap Vera.
Lena dan Kimberly pun langsung keluar dari ruang OSIS meninggalkan Vera yang sedang menangis frustasi.
--Kelas--
"Vera mana?" tanya Steven
"Vera lagi nangis di ruang OSIS" ucap Lena sedih
"Nangis kenapa?" tanya Nathan
"Tadi kita bantuin Vera selesaiin pekerjaannya yang di laptop itu. Pas kita mau pindahin ke flashdisk, datanya ke format semua" ucap Kimberly merasa bersalah
"Hah? Ke format? Bukannya mau dikasih besok ya?" tanya Steven
"Iya. Mangkanya Vera marah banget sama kita berdua. Kita udah minta maaf. Cuma kita disuruh keluar sama Vera. Kita bingung harus gimana" ucap Lena
"Sekarang Vera lagi nangis disana? Tapi kalian malah pergi" ucap Kelvin
"Kita bukannya pergi. Kita diusir sama Vera. Dia lagi pusing banget. Sebenarnya Vera juga lagi sakit. Nah kita malah nambahin beban dia" ucap Lena
"Gue susul Vera dulu. Bye" ucap Steven bergegas menuju ruang OSIS.
--Ruang OSIS--
Vera masih menangis sambil memegang kepalanya yang pusing. Steven menghampiri Vera. Ia memegang pundak Vera, dan Vera pun mendongakkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Racing Boy (SELESAI)
Werewolf[SELESAI] [Proses REVISI] . JANGAN LUPA DI FOLLOW, VOTE, COMENT hehehe. Budayakan hargai karya orang lain ya guys 😊 MOHON MAAF JIKA BANYAK TYPO. HARAP DI MAKLUM YA GUYS. HEHEHE. NANTI PASTI DI PERBAIKI KOK 😊 . . . "Kenapa lo bisa suka sama gue...