SLRB - 64

4.1K 148 8
                                    

-Keesokan Harinya-
09.00 WIB

Vera terbangun dari tidurnya. Kepalanya masih pusing. Dan tiba-tiba Vero datang ke kamar Vera.

"Bagus ya. Hebat sekarang" ucap Vero bertepuk tangan.

"Maksud kakak apa?" tanya Vera

Plakkk!
Satu tamparan mendarat di pipi Vera.

"Kok kakak nampar aku sih? Kakak gak pernah kasar gini sama aku?" tanya Vera dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kamu masih nanya maksud aku apa? Kenapa kamu semalem minum wine sampe mabok? Kenapa? Kalo kamu punya masalah bukan gitu solusinya. Itu bahaya buat penyakit kamu Veraaaa. Kakak gak habis pikir sama kamu nekat kayak gini" ucap Vero

"Maafin aku kak. Aku khilaf. Kata dokter umur aku udah gak lama lagi" ucap Vera

"Umur kita mana tau. Hanya Tuhan yang tau. Dan dengan begitu kamu malah ngerusak diri kamu sendiri. Seharusnya kamu semangat buat sembuh bukannya kayak gini" ucap Vero

"Maafin aku kak" ucap Vera menangis.

Vero pun langsung menghampiri Vera dan memeluknya.

"Maafin kakak juga ya udah nampar kamu" ucap Vero

"Pantes kok aku dapetin tamparan itu" ucap Vera memeluk Vero

"Jangan dilakuin lagi ya" ucap Vero. Vera pun mengangguk.

...
.....

-Rumah Steven-

"Ngapain lo ngumpulin kita disini?" tanya Lena

"Ada yang mau gue bicarain" ucap Steven

"Apa?" tanya Nathan

"Semalem gue gak sengaja liat Vera naik taksi mukanya sedih gitu terus gue ikutin eh ternyata dia pergi ke club malem. Ya gue ikutin ampe dalem" ucap Steven

"Bentar deh. Vera ke club malam? Ngapain?" tanya Kelvin

"Dia minum wine sampe mabok berat. Gue ngelarang tapi dia gak mau dilarang. Katanya dia ada masalah sama lo" ucap Steven menunjuk Kimberly

"Kalo iya kenapa?" tanya Kimberly sinis

"Masalah apaan? Kok bisa sampe Vera nekat ke club?" tanya Kelvin

"Coba deh ceritain masalahnya apa? Kenapa Vera bilang kata-kata terakhir lo itu bikin nyes dia" ucap Steven

"Oke gue cerita semuanya. Jadi semalem disaat gue ngajak Nathan ketemuan, katanya ada urusan ternyata urusannya peluk-pelukan di taman berdua doang lagi dah. Ya gue nyesek lah. Kecewa. Gue jadi tau apa yang dirasain Lena waktu itu" ucap Kimberly

"Udah lah Kim. Gak usah diperpanjang. Kasihan Veranya" ucap Nathan

"Lo mau tau kata-kata apa yang gue bilang terakhir? Gue bilang cepet-cepet dia mati. Biar gak ganggu cowok orang" ucap Kimberly sinis

"Whats??? Lo ngomong gitu? Gila" ucap Lena

"Ya gue sakit hati lah. Udah dibohongin terus kayak gitu" ucap Kimberly

"Tapi seenggaknya jangan ngomong gitu lah. Kita harus support Vera. Walaupun waktu itu gue kecewa sama dia, tapi gue gak ada terbesit sedikit pun buat bilang kata-kata yang membuat dia sakit hati" ucap Lena

"Yaelah kalo terus-terusan kayak gini. Dia malah ngelunjak. Katanya kan hidupnya gak lama lagi? Yaudah cepetan deh" ucap Kimberly tak bisa menahan emosinya.

Lena, Nathan, dan Kelvin menatap ke Kimberly untuk memberikan kode jika ada Steven disini.

"Kenapa kalian natap gue kayak gitu? Oh apa karena ada Steven? Iya? Biarin aja dia tau" ucap Kimberly

Secret Love Racing Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang