Sudah 3 hari, Steven belum juga sadar. Vera selalu setia menemani Steven. Ia sedih melihat Steven terbaring lemah seperti saat ini. Biasanya Steven selalu saja mengganggu Vera. Namun, sekarang orang yang selalu mengganggu Vera sedang sakit.
Sabtu, 23. 45 WIB
Vera sendirian menemani Steven. Karena sahabat-sahabatnya sedang bermalam mingguan.
"Stev kok lo gak bangun-bangun sih?" tanya Vera
"Gue kangen sama kejailan lo. Jangan tidur lama-lama ah. Siapa nanti yang gangguin gue lagi? Gak capek apa lo tidur mulu?"
"Ayo bangun. Oh ya bentar lagi jam 12 malam dan bertepatan sama hari ulang tahun lo. Gue udah nyiapin semuanya buat lo. Gue udah beli bunga, beli kue, beli kado buat lo" ucap Vera kepada Steven. Namun, Steven masih memejamkan matanya.
"Gue berharap banget lo bangun Stev"
...
..
00.00 WIB.
"Nah udah tepat jam 12 malam" ucap Vera.
Vera langsung menyalakan lilin di kue tartnya dan menyanyikan lagu happy birthday kepada Steven, walaupun mata Steven masih terpejam.
"Happy Birthday Stev. Nih gue udah beliin kue buat lo" ucap Vera sambil meletakkan kuenya di atas meja samping ranjang.
"Nih gue punya bunga, gue taro disamping lo ya" ucap Vera meletakkan sebucket bunga di samping Steven
"Nah gue punya kado. Lo pernah bilang, kalo lo lagi pengen jam tangan Daniel Wellington kan? Nah gue udah beliin nih. Gue langsung pakein ke tangan lo ya beserta kartu ucapannya gue taro di tangan lo. Jadi, kalo lo bangun nanti. Lo bisa langsung lihat hadiahnya. Semoga lo suka ya Stev" ucap Vera tersenyum.
Namun, senyuman itu seketika pudar lagi. Ia merasakan kesedihan.
"Kapan lo bangun?" tanya Vera sambil duduk di kursi samping ranjang Steven
"Gue harap lo segera bangun Stev" ucap Vera.
Vera pun tidur di samping lengan Steven. Ia meletakkan kepalanya mengarah ke wajah Steven.
"Good night" ucap Vera.
...
.....
......
-Keesokan Harinya-
07.00 WIB
Tangan Steven bergerak. Perlahan mata Steven terbuka. Ia bingung ada di rumah sakit. Lalu ia melihat ada bunga disampingnya. Lalu melihat ada Vera disamping kirinya. Dan di tangan kirinya ada jam dan surat. Steven langsung membacanya.
Happy Birthday sahabat berantem gue. Gue cuma berharap lo cepet bangun ya. Dan cepet sembuh juga. ❤
"Ada kue, bunga, sama jam yang gue pengen. Ini dari Vera semua?" tanya Steven dalam hati.
Lalu Steven menatap wajah Vera yang masih tidur nyenyak.
"Makasih lo udah jagain gue. Makasih lo udah nyiapin ini semua" ucap Steven mengelus kepala Vera
Seketika Vera langsung membuka matanya. Dan melihat Steven sadar. Vera sangat senang sekali.
"Steven? Lo udah sadar?" tanya Vera excited sambil mengucek matanya.
"Gue lagi gak mimpi kan?" tanya Vera
"Lo gak mimpi kok" ucap Steven tersenyum
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Racing Boy (SELESAI)
Werewolf[SELESAI] [Proses REVISI] . JANGAN LUPA DI FOLLOW, VOTE, COMENT hehehe. Budayakan hargai karya orang lain ya guys 😊 MOHON MAAF JIKA BANYAK TYPO. HARAP DI MAKLUM YA GUYS. HEHEHE. NANTI PASTI DI PERBAIKI KOK 😊 . . . "Kenapa lo bisa suka sama gue...
