Setelah Vera mengetahui ia harus di operasi, Vera selalu kekeuh gak mau di operasi. Steven dan sahabat-sahabatnya juga sudah tau Vera harus di operasi. Bahkan Steven juga sudah membujuk Vera, namun hasilnya tetap sama. Vera tidak mau di operasi, ia takut operasinya gagal.
Setiap hari Vera dan Steven selalu bersama, karena mereka kan satu kerjaan. Hal itu membuat Citra dan Deni sangat cemburu. Namun, Deni tidak mau menaruh perasaan yang terlalu dalam untuk Vera karena ia tau Vera sayang sama Steven. Lain hal nya dengan Citra ia benci kepada Vera.
Sudah sekitar 4 bulan VVV dan Deni di Jakarta. Sesekali Vero dan Veri pulang ke Bali untuk mengurus pekerjaan disana juga. Begitu juga dengan Vera sesekali ia pulang ke Bali karena ada urusan penting. Namun, mereka kembali lagi ke Jakarta untuk menyelesaikan rumah Budi dan Lia.
Sampai suatu hari saat Steven sedang berdua-duaan dengan Vera, sangat mesra sekali. Citra melihat dari kejauhan ia sangat kesal sekali. Raut wajahnya cemburut dan ingin marah-marah. Batu kecil yang ada di hadapannya di lempar-lempar. Namun, tiba-tiba Deni datang menghampiri Citra.
"Emang sakit hati sih kalo ngeliat orang yang kita sukai itu deket sama cewek lain" ucap Deni
"Maksudnya?" tanya Citra
"Dulu gue juga pernah suka sama Vera. Dan sempat nembak dia juga, tapi gue ditolak. Dan sampe seakrang gue sadar, Vera lebih cocok sama Steven" ucap Deni
"Tapi, gue suka sama Steven" ucap Citra
"Percuma sih kalo lo memperjuangin orang yang gak bakal pernah memperjuangin lo. Toh nantinya lo sendiri yang nyesel. Karena, lo susah payah perjuangin dia, eh dia tetep aja milih orang lain" ucap Deni
"Kalo menurut gue. Lo tuh bodoh" lanjut Deni langsung pergi meninggalkan Citra
"Eh maksud lo apa? Ngatain gue bodoh. Woy" teriak Citra.
"Eh tapi bener juga ya apa kata tuh orang. Ngapain gue capek-capek ngejar orang yang gak bakal pernah suka sama gue. Ih tapi gue kesel dia ngatain gue bodoh. Apa coba maksudnya? Awas aja kalo ketemu lagi" gumam Citra.
.....
......1 minggu kemudian....
09.00 WIB Di lokasi pembangunanVera sedang tidak fit saat itu. Ia tidak konsen dengan pekerjaannya. Sampai-sampai Vera ketiduran saat sedang mengetik sesuatu di laptopnya. Tak lama kemudian, Steven datang bersama Citra. Mereka melihat Vera yang sedang tertidur.
"Lagi kerja kok tidur" sindir Citra
"Heh diem lo! Mending lo urus kerjaan lo di kantor" ucap Steven langsung menghampiri Vera.
"Lo masih bodoh" bisik Deni yang tiba-tiba datang dan langsung pergi lagi. Citra terkejut dengan perkataan Deni. Ia pun langsung menyusul Deni.
"Ver" Steven membangunkan Vera. Tak lama Vera terbangun dengan wajah lemas.
"Lo kenapa? Sakit?" tanya Steven sambil megang kening Vera.
"Badan lo panas. Muka lo juga pucet. Kita ke dokter aja yuk" ajak Steven. Vera pun meñggelengkan kepalanya.
"Muka lo tuh pucet banget. Badan lo juga panas. Ayok ke dokter" ajak Steven
"Gak. Gue gak mau" ucap Vera
"Bandel. Yaudah lo istirahat aja deh di mobil. Ayok" ajak Steven. Vera pun mau.
.
Sesampainya di mobil, Vera langsung tiduran dan memejamkan matanya. Steven membuka jas nya untuk menyelimuti Vera....
Sementara itu Deni dan Citra...
"Maksud lo apa sih? Ngatain gue bodoh terus?" tanya Citra kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Racing Boy (SELESAI)
Werewolf[SELESAI] [Proses REVISI] . JANGAN LUPA DI FOLLOW, VOTE, COMENT hehehe. Budayakan hargai karya orang lain ya guys 😊 MOHON MAAF JIKA BANYAK TYPO. HARAP DI MAKLUM YA GUYS. HEHEHE. NANTI PASTI DI PERBAIKI KOK 😊 . . . "Kenapa lo bisa suka sama gue...