15.00 WIB.
Acara wisuda pun sudah selesai. Siswa siswi bersama orang tuanya masing-masing meninggalkan tempat. Ada yang masih foto-foto, ada yang masih stay di tempat, ada yang sudah pulang.
"Foto dulu lah kita" ajak Nathan
"Ayok bareng keluarga masing-masing juga" ucap Lena
Semuanya pun berkumpul untuk berfoto bersama. Sebenarnya Vera sangat sedih didalam foto itu bukan orang tuanya melainkan kedua kakaknya. Tetapi, Vera berusaha untuk bahagia walaupun hatinya sedih. Setelah foto bersama mereka semua pulang kerumah masing-masing.
-Di Perjalanan-
"Kamu kenapa kok kayaknya sedih gitu?" tanya Veri
"Perhatiin gak sih tadi pas foto bersama. Mereka sama orang tua masing-masing, sedangkan aku sama kalian" ucap Vera sambil melihat penghargaan yang ia dapat.
"Terus kamu gak suka gitu?" tanya Veri
"Bukannya gak suka kak. Aku juga kan pengen mama sama papa dateng ngeliat aku di acara wisuda ini" ucap Vera
"Ya mau gimana lagi? Mereka kan emang gak peduli sama anak-anaknya" ucap Vero
"Ah jadi badmood" ucap Vera melempar piala ke samping
"Jangan dilempar gitu. Nanti rusak gimana" ucap Vero
"Biarin aja" ucap Vera menatap ke langit.
Sesampainya di apartemen, Vera langsung masuk dan meninggalkan penghargaan yang ia dapat. Akhirnya Vero lah yang membawa penghargaan tersebut ke dalam apartemen.
"Sedih deh hidup kayak gini punya orang tua tapi, kayak gak punya orang tua" ucap Vera sambil melepaskan sepatunya.
"Udah kamu gak usah pikirin mereka. Kamu buktiin aja ke mereka kalau kamu itu bisa sukses" ucap Veri
"Aku cuma gak habis pikir aja sama mereka kak. Aku berharap banget tadi tuh mama papa tiba-tiba datang. Tapi, nyatanya gak. Aku iri sama sahabat-sahabat aku bisa foto bareng orang tuanya. Lah aku? Mana? Mereka cuma sibuk sama bisnis diluar kota. Aku ini sebenernya anak mereka apa bukan sih" ucap Vera kesal ia melempar sepatunya ke sudut kamarnya.
"Kakak kan udah bilang jangan pikirin mereka. Kamu lihat sendiri mereka itu gak peduli sama kita. Mereka gak pernah berfikir gimana anak-anaknya diluar. Mereka cuma sibuk sama kerjaan. Jadi buat apa kita terus-terusan mikirin mereka" ucap Vero
"Tapi aku kangen kak aku kangen" teriak Vera.
"Udah Ro gak usah diladenin lagi. Mungkin Vera emang lagi sedih saat ini. Biarin dia sendiri dulu" ucap Veri
"Huft iya" ujar Vero menghela nafas
....
.....19.00 WIB
Steven sudah berada di apartemen Vera untuk mengajak Vera jalan-jalan. Namun, Vera nya masih tidur dari tadi sore.
"Kak Veranya ada? Gue mau ajak dia jalan" ucap Steven
"Kayaknya masih tidur deh. Coba lo bangunin aja" ucap Vero
"Oke" Steven langsung masuk ke kamar Vera. Dan benar saja Vera masih tidur dan masih memakai baju yang ia pakai saat wisuda.
Steven melihat mata Vera agak sembab. Apakah Vera habis nangis? Steven langsung membangunkan Vera.
"Ver" panggil Steven sambil menggoyangkan pundak Vera.
"Vera bangun"
Tak lama kemudian, Vera terbangun dari tidurnya dengan mata yang sangat berat.
"Hmmm"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Love Racing Boy (SELESAI)
Hombres Lobo[SELESAI] [Proses REVISI] . JANGAN LUPA DI FOLLOW, VOTE, COMENT hehehe. Budayakan hargai karya orang lain ya guys 😊 MOHON MAAF JIKA BANYAK TYPO. HARAP DI MAKLUM YA GUYS. HEHEHE. NANTI PASTI DI PERBAIKI KOK 😊 . . . "Kenapa lo bisa suka sama gue...