SLRB - 86

4.5K 140 5
                                    

-Keesokan Harinya-

Rumah VV, 09.00 WIB di perjalanan.

"Maaf Stev. Sebenernya istri kamu dimana sih? Aku kan mau kenalan" ucap Vira

"Sabar ya. Dikit lagi kita nyampe" ucap Steven

"Hmm aku dari kemaren bingung lho. Kamu bilang istri kamu ada di ruang makan tapi nyatanya gak ada" ucap Vira

"Nah nyampe. Ayo turun" ucap Steven langsung turun. Disusul Vira juga turun dari mobil.

"Lho kok kita ke makam sih?" tanya Vira

"Ayo" ajak Steven menarik tangan Vira.

Vira benar-benar bingung saat ini. Apa maksud dari semuanya ini. Tak lama mereka berjalan, akhirnya mereka sampai di makam Vera.

"Vera Caroline" ucap Vira.

"Ini istri aku" ucap Steven langsung berjongkok.

"Pagi sayang" sapa Vera kepada makam Vera. Vira terkejut saat Steven bilang itu adalah istrinya. Ia pun langsung ikut jongkok.

"Kenapa kamu kaget ya?" tanya Steven

"Ini lah istri aku. Namanya Vera Caroline. Beberapa bulan yang lalu Vera meninggal karena sakit leukemia stadium akhir" ucap Steven

"Maaf ya Stev aku gak tau. Jadiny aku nanyain istri kamu terus" ucap Vira

"Iya gpp kok. Lagian aku nya juga gak ngasih tau kamu" ucap Steven

"Hmm iya"

"Sekarang di depan Vera. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu" ucap Steven

"Ngomong apa?" tanya Vira

"Will you marry me?" tanya Steven sambil mengeluarkan sebuah kotak kecil yang berisikan cincin. Vira sangat terkejut dengan apa yang ia lihat saat ini.

"Ini serius?" tanya Vira

"Iya aku serius. Didepan Vera aku ngelamar kamu dan mau nikahin kamu. Aku suka sama kamu" ujar Steven

"Aku juga suka sama kamu" ucap Vira

"Jadi?"

"Iya aku mau nikah sama kamu" ucap Vira

"Yess akhirnya. Makasih ya" ujar Steven senang. Ia sambil memakaikan cincin ke jari manis Vira

"Iya sama-sama" ucap Vira.

"Nah sekarang aku akan ceritain semuanya tentang Vera. Biar nantinya kamu gak salah paham atau apa gitu" ucap Steven

"Iya. Aku juga mau tau semua tentang Vera" ucap Steven.

"Jadi pada intinya kita kenal dari kelas 1 SMA. Dia itu galak banget, aku aja sering dihukum sama dia, sering dimarah-marahin. Tapi, gak tau kenapa aku sayang banget sama dia. Sampe aku pernah nembak dia, tapi aku ditolak gara-gara dia punya penyakit leukemia. Awalnya aku gak tau kalo dia punya penyakit itu. Aku taunya pas dia kecelakaan atau apa gitu aku lupa. Nah dari situ aku kecewa sebenernya kenapa harus dirahasiain dari aku. Tapi, aku gak pernah berpaling dari dia. Aku tetep setia sama Vera. Sampai akhirnya Vera hars dirawat dirumah sakit dan harus ngelakuin perawatan khusus. Karena aku di Jakarta, jadi aku kesininya gak sering-sering. Dan beberapa bulan kemudian, kita nikah di rumah sakit. Aku ngelihat kebahagiaan di wajah Vera. Karena aku harus kerja lagi di Jakarta, aku ninggalin dia lagi disini. Sampai suatu hari Vera minta ketemuan sama aku. Di dalam ruangan itu, ada kak Vero, kak Veri, dan dokter juga. Aku ngelihat kondisinya udah gak baik. Dia langsung ngomong sama aku buat jaga diri dll. Tak lama kemudian, dia bilang mau tidur karena capek. Eh ternyata mesin EKG nya menampilkan gambar garis aja. Disitu lah aku langsung gak percaya kalo Vera bener-bener pergi untuk selamanya. Sampai dimakamkan aku datang. Dan setelah itu, kebesokannya aku pulang ke Jakarta. Aku masih gak terima Vera pergi. Ada kali seminggu aku gak keluar kamar, gak makan juga, sampe sahabat-sahabat aku dateng kerumah buat jenguk aku. Disitu aku lagi berantakan banget kayak orang stres gitu. Tapi, akhirnya aku sadar lagi. Seminggu kemudian aku bangkit dan mulai kerja. Aku ikhlas Vera pergi. Tapi, aku selalu dimimpiin sama Vera" ucap Steven

Secret Love Racing Boy (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang