"Haaatchi!!!"
Kupandangi jalan yang basah karena hujan deras yang tak kunjung reda.
"Haaatchi!!!"
Entah sudah berapa kali aku bersin hari ini. Tapi hal itu tidak mencegahku untuk memakan salah satu makanan favoritku.
Eskrim. Makanan yang kumakan nyaris setiap hari.
Ya, sebut saja aku orang aneh yang memakan eskrim di tengah cuaca hujan. Oh, jangan lupa dengan bersinku.
Tiba-tiba sebuah tangan menarik eskrim di tanganku, membuatku menoleh ke arah mana eskrimku itu menuju.
"Lu sakit."
Ia duduk di sampingku dengan sweater hitam kebanggaannya. Di hadapannya ada satu cup mi instan yang belum tersentuh.
"Gue nggak sakit," bantahku. Tanganku terulur untuk mengambil eskrimku yang dipegangnya.
"Nggak boleh," ia lansung melahap eskrimku.
"Guanlin!"
Tidak ada respon. Ia tetap melahap eskrimku hingga habis.
"Udahlah, sehari doang gak makan eskrim gak bakal bikin lu mati kok."
Aku mendengus, beranjak dari kursiku untuk membeli eskrim. Namun, ia menahan tanganku.
"Duduk," suaranya yang rendah terdengar semakin rendah.
"Gue mau-"
"Gue bilang gak boleh, ya gak boleh."
"Emang kenapa sih?" tanyaku dengan nada yang meninggi.
"Nanti lu sakit-"
Entah mengapa aku merasa senang mendengar 3 kata itu keluar dari mulutnya.
"Terus lu bacot. Gak masuk, minta-minta materi. Gua males."
Oke, kutarik kata-kataku tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasty || Imagine ☆k-idols
Short StoryHanya potongan cerita dengan inspirasi makanan.