"Ya tapi kan gak gitu juga. Gak tau ah," ujarku kesal.
"Dikira gue gak punya kerjaaan? Iyasih gue gabut, tapi kan gak gitu juga. Gue bahkan bukan anggota divisi tetap tapi udah disuruh ikut turun ke lapangan seminggu tuh maksudnya apa coba. Kesel gue tuh," aku meluapkan segala kekesalanku.
"Udah?" tanya laki-laki di hadapanku.
"Hah?"
"Gak jual keong."
"Apaan sih, Kak?" tanyaku dengan nada yang mulai meninggi. "Gue lagi kesel nih, jangan bikin mikir deh."
"Udah ngomelnya?" tanyanya sekali lagi.
"Oh, udah."
"Mangap," perintahnya sembari mempraktikkan sendiri ucapannya, membuatku mengikutinya tanpa sadar.
Eh?
"Ih, kok kacang sih..." keluhku setelah mengunyah roti dalam mulutku. Aku tidak suka selai kacang, dan aku yakin laki-laki bersurai hitam ini tahu akan hal itu.
"Sengaja," jawabnya santai, "tapi karena gue suapin tetep lu makan, kan?"
Aku mengangguk, "Iya...?"
"Yaudah kalo gitu."
"Kak, sumpah gue lagi gak konek ih."
"Berarti kalo yang nyuruh lu pergi itu gua, lu bakal tetep berangkat kan?"
Bugh!
"Aduh! kok gua ditonjok sih?"
"Gatau, gue gak kenal."
Punya cowok ketua hima kok gini amat.
●○●
KAMU SEDANG MEMBACA
Tasty || Imagine ☆k-idols
Short StoryHanya potongan cerita dengan inspirasi makanan.