Sudah lebih dari seminggu Anjani jarang sekali bertemu dengan sahabat kesayangannya,Vella. Bukan karena mereka marah atau yang lainnya,tetapi karena jam pulang dan istirahat mereka sangat cepat.
Walau begitu,Anjani tetap mengaggap Vella sebagai seorang sahabat dan terus positivethingking.
Sudah hampir seminggu juga Jane manjadi dekat dengan Anjani,mereka jadi sering curhat.
Ralat. Jane yang sering curhat.
Ternyata hubungan Jane dengan pacarnya itu malah semakin memburuk dengan ada nya si 'PHO' yang sangat sering Jane ceritakan kepada Anjani.
Anjani yang bisa di bilang 'teman curhat' nya Jane juga kadang ikut emosi dengan cerita cerita Jane.
Kini kelas Anjani sedang freeclass untuk ke sekian kalinya. "Eh ToD yuk"ucap Neira kepada beberapa murid perempuan di kelasnya.
Merek berantusias sekali untuk bermain ToD. "Anjani ikut dong" pinta Neira ketika melihat Anjani yang sibuk dengan ponselnya.
Anjani mengangguk dan berkumpul dengan para siswi di kelasnya. "Puter pake pensil ya"ucap Baetarisa atau Risa. Semua mengangguk dan memasung muka tegang.
Ujung pensil tersebut berhenti ke arah Neira, "ToD?"tanya Vanya salah satu teman Jane. "Dare dong!"jawabnya dengan percaya diri.
"Lu harus teriak 'Oy! Neira cantik kan?'ke cowo cowo yang lagi main game"kata Anjani menunjuk Adit,Rino,Athallah dan yang lain. Neira dengan pede nya langsung berdiri dan berteriak.
"Oy! Neira cantik kan?"semua cowo hanya melirik ke arah Neira lalu ke layar ponsel masing masing. Mungkin diantara takut dan jijik,mangkanya mereka tidak merespon.
Pensil tadi di putar lagi oleh Anjani dan berhenti didepan Anjani. "Haha! Senjata makan tuan" ucap Risa. "Truth,karena Anjani main aman aja"kata Anjani sambil mengibas rambutnya.
Semua orang berfikir keras, semoga jangan tentang Rafael yallah batin Anjani. "Lagi suka sama siapa?"tanya Vanya. Semua orang membulatkan matanya.
"Aem.. masa lu ga tau?"tanya Neira,pasalnya berita ini sudah tersebar kemana mana. "Kan gua baru masuk"jawab Vanya,dia memang anak baru di kelas Anjani jadi wajar saja dia tidak tahu.
"Ra,tolong di jawab ya"ucap Anjani karena malas menyebutkan nama orang yang ia jadikan patokan hidup itu. "Rafael,tau kan yang namanya Rafael?"ucap Neira,Vanya langsung mengangguk.
"Udah?puter lagi"uacap Risa lalu memutar lagi pensilnya dan berhenti di Anjani lagi. "Astagfirullah! Anjani dosa apa" ucap Anjani sambil mengusap dahinya yang membuat teman temannya tertawa.
"Truth"kata Anjani yang langsung di bantah oleh Neira. "Tadi kan udah Truth,sekarang Dare dong"kata nya yang langsung di setujui oleh yang lian.
"Iya iya,Dare deh"ucap Anjanj pasrah. "Cium Adit"
"Tampar Adit"
"Peluk Adit"
"Jewer Adit"
"Cubit pipi Adit"Ucap mereka berbarengan yang membuat Anjani bingung. "Yang mana jadinya?"tanya Anjani. "Semua nya sekaligus juga ga apa apa"kata Neira.
"Cubit pipi aja kali ya?"tanya Anjani dan semua orang mengangguk semangat. Anjani bangkit dari kursinya dan berjalan ke arah Adit.
"Dit"panggil Anjani lalu orang yang di panggil mendongak. Anjani mencubit pipi Adit dengan gemas dan cukup lama,semua orang memperhatikan kelakuan dua orang itu.
"ToD ya"kata Anjani sambil tersenyum dan langsung berlari ke arah teman temannya. Satu kelas bersorak menggoda Anjani dan juga Adit.
Jantung Anjani berdegup dua kali lebih kencang dan badannya memanas. Mungkin salah satu mimpi Anjani untuk move on dari Rafa akan terwujud.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Charming
Teen FictionMemang seharusnya cewek itu takdirnya dikejar bukan mengejar namun itu tidak berlaku bagi Anjani, sudah mengaggumi Rafa selama dua tahun bukan lah hal yang mudah. Anjani Gwens cewek cuek, judes, dan cantik tidak sepopuler Rafa. Hidup nya hanya bisa...