👑19👑

84 7 1
                                    

Manjakan dirimu dengan teh gelas!

Pagi ini Anjani bangun lebih cepat dari biasanya. Entah kenapa ia kepikiran tentang sikap aneh Rafael. Sudah lebih dari tigapuluh menit Anjani terdiam di kasurnya tanpa melakukan apapun.

Kriing!

Tiba tiba ponsel Anjani berbunyi,alarm. Dengan malas Anjani mematikan ponselnya itu dan bergegas untuk mandi.

Di satu sisi,Rafael tengah memakan sarapannya. Karena rumahnya agak jauh dari sekolah,jadi ia harus lebih cepat berangkat ke sekolah.

"Kak,anter Dhifa lagi ya ke sekolah"ucap Dewi sambil membawa piring kotornya ke dapur. "Ga,kaka mau bareng aja sama mama"ucap Rafael yang tiba tiba ada di sebelah ibunya itu.

"Dhifa sama siapa dong?"tanya Dewi. "Pesen ojek online aja sih" jawab Rafael sambil mengambil tasnya yang ada di ruang tamu.

"Ma,Dhifa sama siapa?"tanya Dhifa tiba tiba. "Kamu,sama-"ucapan Dewi terpotong dengan suara Rafael. "Ojek online"ucapnya singkat.

"El,ajak Vella aja yuk sekalian"tawar Dewi kepada Rafael,yang di balas dengan anggukan.

🌜🌜🌜

Sudah hampir empat jam Anjani berada di dalam kelas. Dan empat jam juga Anjani tetap memikirkan sikap Rafael kemarin.

KRIIIIING!!

Akhirnya bunyi yang sangat di favorite kan oleh para siswa siswi SMA Kersatuan pun berbunyi. Karena hari ini hari jumat,jadi beberapa siswa laki laki harus menjalan kan shalat jumat.

"Mau ke kantin ga?"tanya Risa dan disebelahnya ada Neira. "Yuk!"jawab Anjani,lalu mereka pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah demo.

"Eh,gua bingung sama Rafa"ucap Anjani memecahkan keheningan. "Bingung?"tanya Risa yang habis memakan baso hambarnya itu.

"Iya,gua bingung deh. Kemaren dia jutek banget,sampe gak mau liat muka gua. Apa mungkin dia kira yang nyebarin kalo gua pacaran sama dia itu gua ya?"jelas Anjani yang membuat dua orang yang ada di hadapannya pun berfikir.

"Coba lu minta maaf aja deh,sama Rafael"ucap Neira memberi saran. "Iya,bener. Mungkin aja dia ngira kalo lu ngaku ngaku jadi pacarnya"sambung Risa.

"Iya juga sih,bisa jadi"ucap Neira. "Eh,kemarin katanya Zeira nangis ya?"tanya Risa tiba tiba. "Lah,gak tau Ris"ucap Anjani sambil meminum susu kotaknya. "Kenapa dia nangis?"tanya Neira. "Gak tau juga sih"ucap Risa yang membuat Anjani dan Neira naik darah.

Selesai makan dari kantin,Anjani,Neira dan Risa pun berjalan menuju ruang guru. Mereka di suruh untuk menanyakan tugas untuk kelasnya.

"Eh ada El"ucap Neira saat keluar dari  ruang guru. "Ngapain el?"tanya Anjani. "Mau ke wali kelas gua nih"ucap Elichia. "Wali kelas lu kan gak masuk El"ucap Risa tiba tiba.

Saat Elichia ingin berbicara lagi,tiba tiba seseorang berbadan bidang dengan rambut basahnya pun datang ke arah mereka. "Sht,ada Rafael tuh"ucap Risa.

Anjani yang panik pun mencari tempat untuk mengumpat. Pasalnya,ia takut untuk meminta maaf kepada Rafael. "Rafa!"panggil Neira.

Rafael yang di panggil pun menghampiri ke arah Neira. Anjani yang diam diam ingin kabur,tiba tiba di cegah oleh Elichia.

"Ada apa?"tanya Rafael. "Anjani mau ngomong"ucap Neira dengan santainya. "E-eng-engga kok,ga-ga jadi"ucap Anjani sambil berusaha bersikap seperti biasa aja.

Rafael yang mungkin sedang buru buru pun meninggalkan mereka. Anjani sudah mendapatkan tatapan kematian dari teman temannya itu.

"Rafael!"panggil Anjani,orang yang terpanggil pun menengok ke arah suara yang memanggilnya. "Em-eng... gua harus gimana Nei?"bisik Anjani kepada Neira yang benar benar gugup.

"Tinggal datengin,terus jelasin"ucap Neira. Akhirnya Rafael yang masih di poisinya pun melambaikan tangannya ke Anjani untuk menyuruhnya mendekat.

Anjanu berlari ke arah Rafael. "Mau ngomong apa?"tanya nya masih dengan muka super datar. "Eng-itu,sebenernya ya-yang nyebarin gua jadian sama lu itu b-bukan gua. Ja-jadi gua minta maaf ya"ucap Anjani sambil menunduk.

"Iya,sans aja gak apa apa"ucap Rafael yang membuat Anjani mendongak ke arah Rafael. "Eh,serius?"tanya Anjai untuk meyakinkan. "Iyaa"ucapnya sambil tersenyum.

"Ja-jadi yang nyebarin pertama siapa?"tanya Anjani dengan muka merahnya. "Rafly,gua duluan ya"jawab Rafael sambil pergi meninggalkan Anjani.

"Ha?Rafly?"ucap Neira dari arah belakang. Anjani pun kaget ketika melihat teman temannyaitu ada di belakangnya.

"Ya,ngga tau"ucap Anjani. "Cie,mukanya merah"ucap Elichia yang membuat Anjani memegang pipinya yang panas.

***
Hello friends!
Aku kombek nih,gpp kan ya hibernasi bentaran.
Makasih yang udah baca dan vote!!
Maafkan ini pendek banget ya
Dadaw

G❤

Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang