Maaf ya jikalau ada typo kurang berkenan! Happy reading!
"Gua mau ke kamar mandi dulu ya"ucap Anjani izin kepada Neira dengan nada datar,karena Neira ketua kelas.
"Mau gua anterin?"tanya Neira. "Ga"kata Anjani ketus,bagaimana tidak? Neira malah ngobrol dengan Jane dikala Anjani sedang badmood.
Tetapi Neira tau jika Anjani sedang sangat badmood sekali karena masalah Adit chat Jane.
Anjani berlari ke kamar mandi dan melihat Vella keluar dari kamar mandi,ia langsung memeluk Vella hingga tanpa ia sadari air matanya jatuh.
Untungnya kamar mandi perempuan sepi,karena lumayan jauh. Jadi Anjani dengan bebasnya menangis sekencang apa pun.
Vella sangat panik,tidak biasanya sahabatnya ini cengeng seperti ini. "Eh eh lu kenapa?"tanya Vella sambil mengusap punggung Anjani.
"I-i'm so so sorry, gu-gua min-minta maaf banget lu jauh dari g-gua. Iya,i-iya gua s-alah"kata Anjani sesenggukan,bahkan ia sama sekali kenapa ia meminta maaf seperti ini.
"Hmmm gimana ya?"kata Vella dengan nada pura pura berfikir yang membuat Anjani terkekeh pelan dan melepaskan pelukannya.
"Aah,yang bener"kata Anjani dengan nada manja sambil mengelap air matanya. "Ahahahaha bercanda,nih lap dulu"kata Vella mengeluarkan tisu dari kantung seragamnya.
Anjani mengelap pipinya yang basah. "Iyaiya"kata Vella menerima permintamaafan Anjani. Anjani memeluk Vella untuk kesekian kalinya dan menangis lagi.
"Kok lu jadi cengeng sih?"tanya Vella. "Biarin"jawabnya dengan nada anak kecil. "Lu kenapa? Kacau banget,sampe harus pake kacamata"kata Vella melihat kantung mata Anjani.
Bukannya menjawab, tangis Anjani malah tambah menjadi jadi. "Shht,da ah jangan nangis. Nanti malem gua telfon ok? Gua harus balik,nanti di marahin pak Arya"ujar Vella sambil meninggalkan Anjani.
"Bye,take care"kata Vella sambil memeluk Anjani erat. Setelah Vella pergi,Anjani mencuci mukanya agar tidak ketahuawan menangis.
Anjani masuk lagi ke kelasnya,ternyata guru bahasa Indonesia sudah datang dan tengah menerangkan materi.
"Assalamualaikum,maaf bu tadi saya ke toilet bentar"ucap Anjani ketika masuk lalu mencium tangan guru tersebut.
Anjani berjalan sambil menunduk,karena ia tau mata dan hidungnya pasti sangat merah saat ini.
"Lama banget"ucap Neira kepada Anjani lalu panik ketika melihat mata Anjani sembab. "Rame"ucapnya dengan nada dan muka yang datar.
"Abis ini kita presentasi"ucap Neira kepada Anjani,lalu ia mengeluarkan laptopnya dari dalam tas. "Ayo kelompok selanjutnya"ucap guru bahasa Indonesia tersebut.
Tepat saat kelompok Anjani maju ke depan,tiba tiba hidung Neira mengeluarkan darah,mimisan. "Eh eh,Anjani tolong bawa dia ke UKS"kata bu guru.
Akhirnya Anjanu membawa Neira ke UKS,sebernarnya ini adalah peluangnya untung bolos pelajaran. "Dah lu duduk aja"kata Anjani.
Tak lama seorang adik kelas datang,ia mungkin yang kebagian tugas untuk menjaga UKS. "Dek temen gua mimisan"ucao Anjani to the point.
"Kak Anjani ya?"tanya adik kelas tersebut sambil mengambil tisu. "Ya"jawab Anjani singkat,ia sedang malas bersosialisasi.
"Kanalin namaku Giselle"ucap Giselle sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman. "Anjani Gwen,ini temen gua Neira"ucap Anjani bersalaman dengan Giselle dengan muka dan nada datar.
"Udah kak,aku balik dulu ya"ucap Giselle kepada Anjani dan Neira ketika darah dari hidung Neira sudah berkurang.
"Balik,belajar jangan kabur lu! Gua laporin osis kalo kabur"ucap Anjani mengancam yang membuat Neira berngakak ria.
"Tadi lu cemburu ya?"tanya Neira kepada Anjani langsung to the point ,karena Anjani tidak terlalu suka basa basi.
"Menurut lu?"kata Anjani sambil memainkan ponselnya. Akhirnya mereka berdua terdiam,tidak ada satupun yang berbicara.
"Gua mau balik,lu bisa sendiri kan?"tanya Anjani ketika membuka pintu. "Lu yakin mau balik?lu mau liat Adit sama Jane?"tanya Neira lalu mengangkat satu alisnya.
"Gajadi,gua nungguin lu aja"ucap Anjani yang baru sadar.
🌛🌛🌛
"Halo"ucap Anjani saat mengangkat telfon dari Vella,Vella selalu menepati janjinya itu.
"Halo"ucap Vella dari arah sebrang telfon.
"Jadi kenapa?"tanya Anjani, to the point.
"Lu kenapa?tadi muka lu kusut banget"tanya Vella dengan nada panik.
"Jadi-"ucapan Anjani terpotong katena Vella.
"Wait! Gua mau ngambil earphone dulu"setelah itu tidak ada suara Vella.
"Halo?"ucap Anjani.
"Halo,eh udah. Lanjut" ucap Vella sambil terkekeh.
"Jadi kemaren gua abis main Tod gitu kan,sama geng nya si Jane. Terus gua di suruh 'say hi' ke Rafa tapi nanti pas pulang sekolah,terus gua main sama Jane,Rino,Neira sama Adit"
"Ya pokoknya kaya main 'pilih si A atau si B' semacam itu lah. Pertanyaan buat Adit itu 'pilih Anjani atau Jane' dia milih gua. Ya gua baper dong"sambung Anjani lagi.
"Wait,lu suka sama Adit?"tanya Vella.
"Em.. sebenernya sih gua cuman pengen dia buat jadi pelampiasan. Tapi gua malah suka sama dia"jawab Anjani.
"Bego"satu kata yang Vella ucapkan.
Akhirnya Anjani menceritakan semuanya ke Velle,hingga satu jam berlalu. Ujung ujungnya Anjani menceritakan tentang Rafael.
"Gua ngeliat Rafa meluk Zeira"ucap Anjani sambil menangis.
"ANJING! DEMI APA?!"kata Vella panik yang membuat Anjani senang dengan reaksi Vella.
"Ya.. gua ngeliang mereka pas gua lagi di jalan pulang,udah lah gua ketemu Arsa lagi"jelas Anjani.
"Lu ga di apa apain kan sama si Arsa?"tanya Vella panik.
"Ngga,cuman di ajak pulang bareng. Untungnya ojek online yang gua pesen dah dateng"jelas Anjani kepada Vella.
"Alhamdulillahirobilalamin"kata Vella sambil menghela nafas. "Eh udah dulu ya,gua mau mandi ehehe" ucap Vella.
"Gila ya lu?ini jam delapan malem"kata Anjani yang tidak percaya. "Yaudh ss (screanshoot)"pinta Anjani.
***
!rogoB aloH aloH
!igal pu uca hcin
!aynleef tepad gnaruk olak faam
!itnan igal pu
!tnemmov,etov,acab gnay hisakamaay vul
(Happy new year! Kecepetan si)
G❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Charming
Fiksi RemajaMemang seharusnya cewek itu takdirnya dikejar bukan mengejar namun itu tidak berlaku bagi Anjani, sudah mengaggumi Rafa selama dua tahun bukan lah hal yang mudah. Anjani Gwens cewek cuek, judes, dan cantik tidak sepopuler Rafa. Hidup nya hanya bisa...