👑4👑

140 17 2
                                    

Karena kejadian tadi siang,hobi Anjani adalah senyum senyum sendiri. Sampai sampai Pangeran selalu merinding melihat kelakuan adiknya yang seperti itu.

Tentu kalian tau kenapa Anjani seperti ini kan? Yap! Sebenarnya tadi ia di tolong oleh Rafa yang kebetulan sedang lewat dan melihat Anjani sedang bersama Adit di depan pintu.

Anjani memutuskan untuk mandi karena moodnya lagi baik. Biasanya jika sedang tidak baik,Anjani akan menunda mandinya hingga malam.

Pangeran yang berada di sebelah kamar Anjani yang sedang belajar mendengar suara suara aneh. Anjir,kok gua merinding ya batin Pangeran ketika mendengar tawa perempuan.

Tiba tiba terdengar suara pintu terbuka di kamar Pangeran,yang membuat Pangeran mendongak ke arah pintu.

Tetapi tidak ada siapa siapa.

Pangeran pun melanjutkan belajarnya,tak lama ada suara perempuan memanggil Pangeran. "Pangeran.. Pangeran..."orang yang di panggil tidak menengok.

Sampai akhirnya saat ia menengok Pangeran berteriak sekencang kencangnya seperti suara perempuan. "Anjirr! Gua masih mau hidup! Pergi!"tetiak Pangeran saat melihat sosok perempuan berbaju putih dan berambut panjang di hadapannya.

"Anjir! Berisik banget!"ucap perempuan tersebut dan mendongak. Ternyata Anjani,Anjani baru saja selesai mandi dan juga rambutnya masih basah.

Anjani punya rencana untuk mengagetkan kakaknya tersebut, dan berhasil. "Anjing lo!"Pangeran pun melemparkan bantal ke muka Anjani.

"Aduh!gua mau minjem cas-an doang"kata Anjani langsung to the point lalu langsung tertawa. "Gua hampir jantungan bego!"Pangeran memberikan cas-an nya kepada Anjani.

"Ututu.. makaci Pangeran cayang!"kata Anjani lalu pergi dari kamar pangeran dan melanjutkan untuk mencetak foto foto yang hari ini ia dapat.

Sementara itu,Rafael sedang bosan di rumahnya dan juga badmood dikarenakan baru saja ia menjemput adiknya Dhifa.

"Kamu ga kerumah teh Vella?"tanya ibu Rafa yang baru pulang kerja. "Manggah di rumahnya baru mateng tuh"lanjut ibu Rafa.

Tanpa menjawab Rafael langsung ke gudang untuk mengambil tangga. Rafa berjalan ke depan rumah Vella yang tak jauh dari rumahnya.

"Vella!" Vella yang sedang di kamarnya pun membuka jendelanya. "Apa?"kata Vella sambil mendongakan kepalanya.

"Ngga,ini mau nunjukin aja Rafa lagi bawa tangga"kata Rafael sambil tersenyum. Vella memasang muka kecut "kirain penting gitu"kata Vella.

"Rafa mau ambil mangga"kata Rafa kode. "Ambil lah!"jawab Vella sambil menutup jendela kanannya. "Eh beneran"kata Rafael yang mulai pegal memegang tangga.

"Kek!!"panggil Vella. "Ada Rafa noh! Mau ambil mangga!"lanjut Vella. "Ambil aja!"teriak kakek Vella dari arah ruang TV.

"Bantuin atuh"kata Rafael memohon. Dengan malas Vella keluar dari kamarnya dan membuka pintu masuk rumahnya.

Saat Rafael naik,ternyata ibu Vella baru saja pulang kerja. "Eh,ada El"kata ibunya yang mengagetkan Rafael yanh sedang mengambil mangga.

"Iya tuh,dia kesini udah bawa tangga aja"jelas Vella kepada ibunya yang masih memegang tasnya. "Kamu ga bantuin?"tanya ibu Vella.

"Ngebantuin milihin mangga"kata Vella yang di sambut dengan tatapan mematikan dari Rafael. "Apa lu?" Vella yang sadar langsung bertanya sinis ke Rafael.

"Eh,ambil yang itu tuh"kata ibu Vella sambil menunjuk mangga yang berwarna kuning agak hijau di sebelah kanan Rafael.

Tanpa Rafa dan ibu Vella sadari,daritadi Vella mensnapgrami kegiatan Rafael. "Kamu ngapain teh?"tanya ibu Vella yang mulai sadar. "Shht,lagi snapgramin biar fans nya dia pada histeris"kata Vella kepada ibunya.

Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang