👑12👑

104 11 13
                                    

Manjakan dirimu dengan teh pucuk!

Sudah lebih dari empat bulan Anjani dekat dengan Arsa. Semakin hari mereka semakin dekat,sudah seperti lem dan prangko.

Dan sudah empat bulan juga sahabat sahabat Anjani khawatir dan selalu mengintili Anjani dan Arsa. Karena dua bulan yang lalu Pangeran harus pergi untuk melanjutkan kuliahnya di Jakarta.

Sebelumnya, Anjani sudah memberi penjelasan panjang kali lebar agar Pangeran percaya bahwa Arsa sudah berubah. Tapi tetap saja,Pangeran tidak percaya dengan Arsa.

Hampir setiap hari Pangeran mengirimi pesan kepada Elicya,Vella,Neira dan Abel hanya untuk menanyakan keadaan adiknya itu.

Hal ini ia lakukan karena Pangeran tahu jika Anjani tidak suka di spam chat. Anjani sangat sedih ketika Pangeran harus pergi. Sampai sampai Arsa harus menemani Anjani ketika orang tuanya pulang malam.

Setelah Anjani sudah tidak dekat lagi dengan Adit,Anjani menjadi lebih pendiam dan jutek. Bukan cuman Anjani saja,tetapi Adit pun menjadi pendiam.

"Lu sama kelompok gua aja"ucap Rafly kepada Anjani. Hari ini mereka mengadakan praktek,karena satu minggu lagi mereka harus ulangan kenaikan kelas.

Kelompok yang mereka pilih harus cewek-cowok. "Siapa aja?"tanya Anjani kepada Rafly. "Gua,Rino sama Adit"ucap Rafly. "Hmm yaudah deh"ucap Anjani menerima permintaan Rafly.

Gapapa deh,biar baikan batin Anjani sambil duduk di tempat yang kosong. Di sebrang Adit. Rafly dan Rino terlihat sedang tersenyum kemenangan.

"Assalamualaikum"ucap seorang guru perempuan yang sedang membawa beberapa barang di tangannya. "Waalaikumsalam"jawab para murid dan langusng hening.

"Udah dapet kelompok semua kan?"tanya bu Cindy sambil menaruh alat alat untuk praktek di meja guru.
Seluruh murid terdiam.

Anjani duduk menyender ke kursinya sambil menyilangkan lengannya di bawah dada. "Loh itu kok cewek semua?"tanya bu Cindy sambil menunjuk ke arah kelompok Jane.

Jane sama sekali belum dapat kelompok,kelompoknya perempuan semua. Denisa dan Ranita juga tidak dapat kelompok.

"Loh ini kok cowoknya tiga? Kalian bertiga,salah satu harus ke sana!"ucap bu Cindy menunjuk Adit,Rino dan Rafly.

"Mampus!"ucap Neira sambil terkekeh. Neira yang sudah dapat kelompok pun tidak apa apa berbeda kelompok dengan Anjani,sebab ia satu kelompok dengan Nathan,doinya sendiri.

Beberapa bulan yang lalu Neira bercerita bahwa ia sedang terkena cinta pada pandangan pertama kepada Nathan yang di cap sebagai most wanted dan juga playboy.

"Iya deh Neira yang lagi seneng"ucap Anjani membalikan lagi ke Neira. "Mbak Denisa dan Ranita ke kelompok Anjani dan mbak Neira"ucap bu Cindy.

Akhirnya Denisa berjalan ke kelompok Anjani. "Hompimpa alaium gaaa...mmbreng"ucap Rafly,Rino dan Adit. Ternyata Rafly keluar,sisa Rino dan Adit.

Semoga Rino yang kalah batin Anjani,tetapi mulut dan hati berkata lain. "YAS! LU KE SANA!" ucap Rino berteriak kemenangan. Anjani menengok ke arah Adit.

"Sekali lagi no,sekali lagi"ucap Adit sambil memasang puppyface. "Sekali aja ya?"ucap Rino,lalu Adit mengangguk.

"Suit!"ucap Rino dan Adit bersamaan. Tangan Rino berbentuk gunting sedangkan Adit kertas. "YAS!TUH KAN!"ucap Rino sambil menari nari seperti orang utan.

"Sekali lagi please"ucap Adit dengan tetap memasang puppyface. "Ga! Tadi kan udah"ucap Anjani yang membuat mata Adit tambah berkaca kaca.

Yaallah,menye banget sih batin Anjani sambil tersenyum tipis.

Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang