👑27👑

60 4 0
                                    

Kini Rafael dan juga Vella sudah sampai di depan rumah Vella. Tentu saja hal ini membuat Vella curiga. Karena biasanya Rafael tidak pernah mampir ke rumah Vella.

"Tumben banget lu pengen ikut masuk"ucap Vella saat mengetahui Rafael berjalan ke arahnya. "Numpang minum, emang ga boleh?"tanya Rafael dengan muka datarnya.

"Rumah lu kan lebih deket kali, tadi kenapa ngga sekalian?"tanya Vella yang heran dengan Rafael. "Yaudah si, tinggal masuk doang" Rafael nya tidak ingin ketauan pun mendorong Vella untuk cepat cepat membukakan pintu.

DOR!!

Terdengar suara convetti saat Vella membuka pintu rumahnya. Ternyata alasan Rafael mengajaknya untuk berjalan jalan ternyata ada tujuan tertentu.

"HAPPY BIRTHDAY!!!"lagi lagi teriakan semua orang yang telah memakai topi khas ulang tahun itu membuat Vella hampir jantungan, dan tentu saja menjadi bahan terawaan mereka.

"Capek gua"ucap Rafael memecahkan keheningan, dan langsung saja masuk ke dalam setelah melepaskan sepatunya.

"Ayo tiup lilinnya!"ucap Duwi mendekati Vella yang masih shock dan masih mencerna apa yang telah terjadi.

Semua keluarga dan teman temannya bernyanyi bersama, setelah acara tiup lilin selesai semua orang mengucapkan selamat ulang tahun, yang di akhiri oleh pelukan pelukan hangat.

"Ayo ayo makan, Rafa laper"ucap Rafael ketika mereka mulai melupakan jasa dan kehadirannya, dan tentu saja semua orang tertawa saat mendengarnya.

"Kita harus berterima kasih nih sama calon ketos kita, yang rela uangnya di hamburkan" ucap ibu Vella, yang di sambut tatapan sok sinis dari Rafael.

Baru saja Rafael dan Elichia ingin mengambil makanan langsung tertunda oleh ibu Vella,"Sebelum kita makan makan, ada kado spesial yang ibu request kepada Anjani dan teman teman".

Semua orang mengernyitkan dahi, kecuali Anjani dan Neira. "Bentar ya di ambil dulu" Anjani langsung pamit untuk berjalan ke belakang.

Tak lama, Anjani membawa seseorang yang membuat semua orang benar benar terkejut dan langsung bersorak. Reaksi Vella? Ia sangat ingin menangis saat itu juga.

"Hbd Vel"ucap orang tersebut sambil tersenyum kepada Vella dan juga ia mengulurkan tangannya untuk di jabat oleh Vella. Namun Vella sama sekali tidak bisa bergerak.

"Udah nih, gua laper" ucap Rafael sambil memaksa tangan Vella untuk menjabat tangan Rey. Iya Rey, Rey Salvatore.

"Udah guys, kita makan aja di dalem"ucap Elichia, menyuruh semua orang untuk meninggalkan Vella dan juga Rey yang masih saling menatap satu sama lain, dengan posisi dimana Vella masih menjabat tangan Rey.

Ini benar benar sangat canggung,dan yang lebih hebatnya mereka berdua bukan lah orang yang dapat mencairkan suasana, tentu karena gengsi mereka yang sangat besar.

Tak lama, Vella mulai menundukan kepalanya saat matanya mulai terasa panas, yang tentu saja membuat Rey yang ada di hadapannya panik bukan main. Kalau saja ada teman teman Vella, mungkin ia akan memeluk salah satu dari mereka.

Grep

Namun kini, Rey lah yang memeluk Vella.

"Kaget?" Tanya Rey ketika menyudahkan acara peluk pelukannya. Sedangkan yang di tanya masih memproses apa yang baru saja terjadi.

Tidak mendapatkan jawaban dari Vella akhirnya Rey protes, "Kok diem? Gua nanya loh"

"Ini Rey?" Akhirnya Vella membuka suaranya, dan Rey pun mengangguk bertanda jawaban.

Tak ada lagi suara tiba tiba satu tetes air mata melintas di pipi berisi Vella, yang tentu saja membuat Rey panik.

Saking paniknya, ia sampai memeluk Vella lagi.

"Duh jangan nangis dong, nanti gua yang di marahin ibu lu" ucap Rey sambil mengelus punggung Vella yang masih terbalut baju seragamnya.

"Lu-lu jahat sama gua hiks..."ucap Vella yang masih sesenggukan, tentu saja membuat Rey bingung. "...ka-katanya mau hiks pindah hiks" lanjut Vella, dan akhirnya Rey pun mengerti apa yang di maksud Vella.

"Itu..."

TBC.
Haloh kalian
Apa kabar?
Masih ga baik baik aja?
Sama kaya author hehe.g

Gimana?
Gimana apa nya?
Apanya gimana?
Ga gimana gimana ya ga?

Yodah.

Hwaiting hadwe!

❣️G

Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang