Maaf ya jikalau ada typo tidak berkenan!! Happy reading!!
Anjani terbangun dengan mata yang sembab,mata yang merah dan kantung mata yang hitam. Ia melirik ke arah jam dinding yang menunjukan pukul enam pagi.
Anjani berlari setelah mengambil seragamnya. Setelah selesai ia langsung turun ke bawah dan mengambil tempat makannya.
"PANGERAN!!!"teriak Anjani dari lantai bawah. Pangeran turun dengan celana dan baju semalam,ternyata dia belum mandi.
"AYO BERANGKAT!"teriak Anjani lagi sambil berlari mengambil sepatunya dengan tas yang baru ia tutup setengah.
"Kamu ga makan?"tanya papa Anjani yang sedang sarapan"Ngga pa Gwen langsung berangkat,udah telat"kata Anjani sambil mengikat tali sepatunya,lalu mencium tangan papa dan mamanya.
Pangeran sudah siap di motornya, Anjani duduk di kursi belakang sambil memakai helmnya.
"Udah?"tanya Pangeran. "Udah! Cepetan gua udah telat!"kata Anjani sambil menepuk nepuk pundak Pangeran.
Akhirmya Pangeran mengendarakan motornya secepat yang ia bisa. Anjani mencari kacamata minus di dalam tasnya,agar menutupi matanya sangat tidak bisa dikondisikan.
Anjani memang jarang memakai kacamata itu,ia lebih sering memakai softlens bening. Tapi karena ia sedang buru buru,terpaksa ia pakai.
Akhirnya Anjani sampai ke sekolahnya,di gerbang sangat sepi tetapi belum di tutup. Di sana masih ada guru piket dan pak satpam.
Setelah berpamitan dengan Pangeran ia berlari memasuki gerbang dan mencium tangan para guru piket dan pak satpam.
KRIIING
Untungnya Anjani sudah masuk,tinggal ke kelasnya saja. "Lain kali jangan telat ya"ucap salah satu guru piket,Anjani mengangguk.
"Wali kelas kamu bu Riana ya?"tanya pak satpam. "Iya pak,kenapa ya?"tanya Anjani sambil ngos-ngosan karena sangat lelah.
"Kelas kamu pindah untuk sementara ya jadi di situ"kata pak Asep sambil menunjuk kelas sebelahan dengan kamar mandi.
Anjani pun berlari ke arah kelas itu dan berteriak "makasih banyak pak!". Ia masuk dengan sangat terburu buru,untungnya sebelah Neira kosong jadi ia duduk di sana.
Anjani duduk dengan rambut yang belum ia sisir,bibir yang pucat,mata yang sembab dan badan yang keringetan.
Neira memandang Anjanu dari bawah hingga atas lalu tersenyum. "Sejak kapan lu pake kacamata?"tanya Neira saat Anjani menguncir satu rambutnya.
"Dah lama"jawabnya singkat. Kelas yang di tempati Anjani ini menggunakan bentuk latter U.
(Males ngejelasin nih gua. Yang pink muda dkt pintu itu meja guru)
Anjani duduk berempat dengan Neira,Jane dan Vannya. Tak lama bu Rita masuk ke dalam kelas,semua nya diam dan menunduk.
"Assalamualaikum"ucap bu Rita dan langsung di jawab oleh para murid "Waalaikum salam". "Ini siapa aja yang ga masuk?"tanya bu Rita to the point.
Bu Rita membuka agenda kelas,Anjani berdoa semoga saja ada yang menuliskan agenda di kelas,karena kemarin ia lupa.
"Ini sekertaris mana?"tanya bu Rita,jantung Anjani sudah mau keluar dari cangkangnya. Fina sebagai sekertaris kedua juga lupa untung menulis agenda.
Anjanu maju ke depan kelas dengan ragu ragu. "Kamu kenapa ga nulis agenda kelas?"tanya bu Rita dengan nada tingginya.
"Tadi saya baru masuk kelas bu"kata Anjani mengucapkan yang sebenarnya terjadi. "Alah alasan aja kamu ya!"kata bu Rita tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prince Charming
Подростковая литератураMemang seharusnya cewek itu takdirnya dikejar bukan mengejar namun itu tidak berlaku bagi Anjani, sudah mengaggumi Rafa selama dua tahun bukan lah hal yang mudah. Anjani Gwens cewek cuek, judes, dan cantik tidak sepopuler Rafa. Hidup nya hanya bisa...