👑8👑

105 12 0
                                    

Semakin hari Adit dan Anjani semakin dekat,mereka sudah seperti lem dan pranko. Menurut Neira mereka berdua sangat lucu dan menggemaskan jika sedang berdua,seperti Relationship goals.

Semakin dekat Anjani dengan Adit semakin di tunda juga niat Anjani untuk minta maaf dengan Vella. Sudah satu minggu Anjani menunda niatnya itu.

"Ayolah ToD lagi"pinta Neira kepada Anjani. "Sama siapa aja?"tanya Anjani. "Ada Adit,Rino,sama Jane" jelas Neira kepada Anjani.

Sebelumnya Anjani bermain ToD dengan geng nya Jane. Anjani memilih dare,dan di suruh 'say hi' ke Rafael. Janjinya Anjani akan melakukan dare tersebut saat pulang sekolah.

"Yaudah deh"kata Anjani pasrah. Akhirnya mereka duduk di ujung kelas,sudah ada Rino,Adit dan Jane.
"Ikut juga lu"ucap Rino saat Anjani duduk di sebelah Adit dan Neira di sebelah Anjani.

Kami duduk memutari satu meja yang akan menjadi tempat untuk memutarkan pensilnya. Tiba tiba Vannya datang "gua mau minjem kursi dong"ucapnya. "Ga bisa,meja dan kursi di sini sudah di sewa"kata Adit dan Vannya pun pergi.

Niat amat sampe nyewa meja kursi batin Anjani yang mendengar perkataan Adit. "Yuk mulai"ucap Jane sambil memutar pensil dan berhenti di depan Rino.

"Dare dong"kata Rino dengan sangat pedenya. "Ajak jalan satu cewe di kelas ini kecuali kita bertiga"ucap Jane dan membuat semuanya tersenyum miring.

"Oke,liat aja pulang sekolah"kata Rino sambil tersenyum. Akhirnya pensilnya di putar lagi oleh Adit,tetapi Adit sepertinya kurang hoki. Pensilnya berhenti di depan Adit.

"Truth"ucapnya percaya diri. Semua orang berfikir keras,tiba tiba Neira tersenyum licik,semua nya menatap Neira denga tatapan bingung. "Pilih Anjani atau Jane?"tanya Neira dan membuat semuanya kaget.

Muka Adit memucat badannya kaku. "Jawab dong"kata Neira sambil menopang kedua pipinya dan tersenyum. "Ga pilih dua duanya sih"kata Adit,Neira tidak terima. "Pilih!"kata Neira sambil memukul meja.

"Kasian mejanya ra"kata Anjani yang selalu salah fokus. "Sebagai apa?"tanya Adit. "Pacar lah!"ucap Neira sewot.

Adit berfikir keras cukup lama. "Lama eh"ucap Rino. "Kalo mau cepet lu aja yang jawab"kata Adit yang tak terima.

"Jan-A-Anjani,mungkin"kata Adit masih agak ragu,Anjani yang di sebut namanya pun hanya memasang muka datarnya,tetapi dalam hati ia sedang meloncat loncat.

"Kenapa?"tanya Neira yang semakin kepo. "Et cuman satu pertanyaan"ucap Adit dan langsung memutar pensilnya lagi,berhenti di depan Anjani.

"Truth"ucap Anjani,cari aman aja. "Kalo di dunia ini cuman ada Rino dan Adit,siapakah yang akan lu pilih sebagai pasangan hidup?"tanya Neira kepo.

"Adit lah!"ucapnya agak ngegas. "Biasa aja dong mbak"ucap Neira lalu tertawa,ia sangat senang melihat pasangan goals di hadapannya itu.

"Kenapa?"tanya Neira kepo. "Et cuman satu pertanyaan"ucap Anjani dan Adit berbarengan. "Ekhm jodoh"kata Rino dan Neira.

"Ekhm jodoh"ucap Adit dan Anjanj membalas perkataan Rino dan Neira. Akhirnya pensil di putar lagi dan berhenti di depan Anjani lagi.

"Haha!mampus!"ucap Jane. "Truth"ucap Anjani. "Alah! Truth aje terus sampe ayam jantan bertelur!"ucap Neira sewot.

"Iya dare deh biar seneng"kata Anjani pasrah. "Cium Adit"ucap Rino. "Bego!"kata Anjani yang tidak melanjutkan kalimatnya. "Cubit pipi aja deh biar tambah cute"ucap Neira.

Dasar otak setan! Batin Anjani.

Ia menghadap ke arah Adit dan mancubit kedua pipinya dengan gemas. "Aw!"kata Adit yang kesakitan.
Anjani tertawa lalu melepaskan cubitannya.

"Duh,pipi lu minyakan Dit!"kata Anjani lalu mengelap kedua tangannya ke baju seragamnya. "Lupa cuci muka gue"kata Adit jujur. "Jorok!"kata Anjani sambil mendorong Adit ke arah Rino.

"Cieeee"ucap Jane tiba tiba. "Ekhm! Keselek gajah"ucap Neira. "Lu mah keselek tai gajah!"ucap Adit,lalu semua orang tertawa.

KRIING!

Bel masuk pun berbunyi,semua murid di kelas Anjani duduk di kursi mereka masing masing lalu membaca doa masuk.

Risa yang baru saja masuk saat semua orang sudah duduk tiba tiba berhenti di depan Anjani dan Neira. "Eh gua sebel banget"katanya tiba tiba.

"Kenapa?"tanya Anjani yang lumayan penasaran. "Masa gua udah ngerencanain jalan sama Zeira,eh dia nya ga bisa"kata Risa yang membuat Anjani tersenyum kecut.

Mendengar nama Zeira saja ia sudah malas,apa mengurusi permasalahan yang bersangkutan dengan Zeira. "Terus?"ucap Neira tiba tiba.

"Gua pengen banget ke mall,udah lah gua capek capek izin ke emak gua lagi"kata Risa menggerutu sendiri. Tanpa mereka sadari, Adit dan Rino mendengar percakapan mereka.

"Sama gue aja"kata Rino dengan pedenya. "Tapi bayarin ongkos jalan ya"ucap Risa yang tidak mau rugi. "Iyaiya"ucap Rino pasrah.

🌛🌛🌛

Hari ini Anjani sama sekali tidak melihat keberadaan Rafael dimana pun. Tetapi ketika ia bertanya pada teman sekelas Rafael,katanya Rafa masuk.

Tadinya sih Anjani ingin melakukan ToD nya itu saat pulang sekolah,tapi kata teman sekelas Rafa,Rafael sudah pulang dari 10 menit yang lalu.

Daripada Anjani menggalau,ia ke gerbang sekolah untuk memesan ojek online. Ia merasa ada seseorang yang berdiri di sebelahnya.

"Pulang bareng gua yuk" Anjan mendongak,ternyata Arsa. Yap! Arsa Archangel Cherub,mantan doi Anjani Gwen.

Untungnya ojek online yang ia pesan sudah datang,ia langsung memakai helmnya dan naik ke jok belakang. "Bang jalan cepetan"ucap Anjani.

Di perjalanan ia menahan tangisnya, tapi ia tak bisa dan turun satu persatu bulir bulir air mata.

Tetapi yang lebih menyakitkan lagi,di perjalanan ia melihat Zeira sedang memeluk Rafael. Sedetik kemudian tangis Anjani pecah.

Ia menutup mukanya,sehingga mukanya memerah. Akhirnya ia sampai,tak lupa ia melepaskan helmnya dan bayar.

"Uangnya lebih 7 ribu neng"kata abang ojek online tersebut. "Ambil aja bang"kata Anjani dengan suara bergetar lalu berlari kedalam rumahnya.

"Assalamulaikum"ucap Anjani dengan sangat cepat dan berlari ke kamarnya yang berada di lantai atas. Pangeran yang sedang di ruang TV pun mengejar adiknya ke atas.

Anjani masuk dan mendobrak pintu kamarnya,tetapi ia lupa mengunci pintunya. Pangeran yang mendengar itu pun panik dan langsung masuk ke dalam kamar adiknya tersebut.

Anjani menutupi mukanya dengan bantal dan menangis sejadi jadinya.
Pangeran membuka pintu kamar Anjani dengan hati hati.

Ia duduk di pinggir kasur di sebelah Anjani. Hatinya seperti di tusuk tusuk melihat adik kesayangannya itu menangis.

Tanpa Pangeran sadari,air matanya pun jatuh. Cepat cepat ia mengusap air matanya itu. "Lu kenapa?"tanya Pangeran sambil mengelur rambut Adiknya tersebut.

Tanpa ada aba aba,Anjani langsung memeluk Pangeran dan menenggelamkan kepalanya di dada bidang Pangeran.

***
Halo halo Bogor!!
Acu up lagi nich!
Makasih ya yang udah baca dan vote!!
Apa lagi vommet!!
Unch aku tambah sayang!!

G❤

Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang