👑26👑

59 5 0
                                    

"Apaan sih! Tumben banget ngajak jalan jalan"ucap Vella dengan nada juteknya itu.

Sekarang Vella dan Rafael sedang berada di sebuah mall dekat dengan sekolah mereka. Tidak mudah untuk membawa Vella ke sini, karena Vella bukan lah tipe orang yang mudah untuk di bujuk.

"Kenapa emangnya? Kan ini hari ulang tahun lu, sekali sekali gua traktir"ucap Rafael, yang sebenarnya tidak rela uangnya di habis kan oleh hal yang sebenarnya tidak terlalu penting.

Ini lah alasannya mengapa sampai sekarang ia tidak memiliki kekasih. Yup! Rafael termasuk orang yang sangat irit, bahkan bisa di katakan terlalu irit.

Dan juga Rafael termasuk pecinta gratisan, itulah alasannya mengapa ia tidak pernah menolak hadiah dari penggemarnya.

"Ayo kita main dulu yuk!"ajak Rafael sambil menarik pergelangan tangan Vella. "Main apa sih? Mendingan gua tidur di rumah"ucap Vella yang benar benar malas dengan perlakuan mendadak dari Rafael ini.

Di sisi lain, Anjani,Neira dan beberapa teman mereka yang baru saja datang.

"Abel! Tumben lu dateng" ucap Neira sambil mendekati Abel yang baru saja sampai di rumah Vella.

"Dateng dong, masa acara sahabat sendiri gua kaga dateng"jelas Abel yang mulai membantu dekorasi.

"Kemana aja lu?"tanya Elichia yang tengah memasang pita di langit langit, dengan posisi ia sedang menaiki tangga. Begitulah Elichia, sama sekali tidak bisa di bilang perempuan.

"Nih gua jelasin aja. Jadi gua jarang bareng kalian ya karena geng kelas gua selalu maksa gua buat hangout ngga jelas, dan gua juga les" jelas Abel.

"Ooh jadi mereka kayak nahan lu gitu? Atau gimana sih?"kali ini Anjani yang bertanya, membuat Abel menahan rasa gemasnya kepada Anjani.

"Iya, jadi mereka semacam ngekang Abel gitu, ga tau deh tujuannya buat apa" Neira yang juga ikut gemas pun membantu Abel untuk menjelaskan kepada Anjani, sedangkan Anjani yang tengah mengikat balon pun hanya mengangguk.

Akhirnya setelah kurang lebih dua jam, mereka selesai mendekorasi untuk surprise Vella, dan kini mereka tengah menunggu kedatangan Rafael dan tentu saja Vella.

Mereka telah mematikan lampu dan juga telah memiliki tempat masing masing untuk bersembunyi.

"Tante, Rafael udah nyampe mana ya?"tanya Elichia kepada Duwi yang ada di sebelahnya. Duwi pun melirik ke arah ponselnya dan mengecek kembali pesan yang terakhir di kirimkan oleh Rafael.

"Dia ngga ngechat tante, terakhir dia ngechat pas mau ke mall nya"jelas Duwi sambil menaruh kembali ponselnya.

Kriiing kriiiing

Terdengar bunyi dari ponsel milik Anjani. Karena terlalu panik, Anjani langsung mengangkat telfon tersebut.

"Halo" ucap Anjani.

"Yang lain udah siap?"tanya seorang laki laki dari arah sebrang tersebut, yang membuat Anjani mengerutkan keningnya.

"Siap apanya?" Anjani kembali bertanya dan langsung melihat siapa yang telah menelfonnya.

Dan.

Ya, Rafael.

Melihat nama tersebut di ponselnya Anjani langsung menjerit, dan tentu saja membuat semua orang ikut panik mendengar jeritan Anjani.

"Halo? Halo?"Rafael yang mendengar jeritan Anjani pun ikut panik.

"A-ap- iya i-ini udah kok" lagi lagi gagap Anjani pun kambuh.

"Yaudah, ini gua sama Vella udah mau berangkat" jelas Rafael lalu langsung mematikan sambungan telfonnya.

"Siapa? Kok muka lu merah?"tanga Neira yang masih panik. "Rafael hehe"jawab Anjani sambil memamerkan gummy smile nya.

"Gila, gua kira penculik yang nelfon" ucap Elichia sambil mengelus dadanya.

Tbc.
***
Hahaha ha ha ha ha ha ha aaaaalo
Maaf ya kalo dikit banget whehe
Makasi yg uda vote dan bacaaaaaa🥰
G

Prince CharmingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang