Dear all,
Part 17. Just a Face in the Crowd akan aku post sorean ya. Sedikit bocoran, di part ini, POV-nya Rayn, setting di mal, dan ia merasa diawasi, kemudian bertemu seseorang yang terasa familier tapi enggak bisa dikenalinya. Iya, agak bau-bau tegang dan misterius gitu.
Sabar ya ...
Sambil menunggu, baca ini dulu. Kalian sadar enggak PELIK ganti cover? Di Instagram kemarin aku post tiga alternatif desain cover. Latar indigo dan krem paling banyak mendapatkan vote. Dan krem pemenangnya.
Seperti biasa, ilustrasi dibuat oleh ilustrator cantik Rui Kaiser (yang enggak sadar karyanya dipuji dan disukai banyak orang di sini karena dia enggak baca Wattpad. Ngidernya cuma di facebook).
Ilustrasi fullnya ini.
Banyak yang tanya Ardi ke mana, kok berdua aja. Masa lupa, Ardi kan di Cianjur. Ini di sekolah pada hari Senin, Ardi masih absen. Haha.
Waaah, mereka kesempatan dong ya. Jadi pengin nyelip di antara mereka. Eh pengin dorong Megan minggir. Soalnya Rayn is soooooo senderable. Hihi.
Kira-kira apa yang mereka obrolin sih?
Pasti bikin baper.
Oh ya banyak yang nanya juga tentang prosopagnosia dan gimana awalnya aku bisa keidean soal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PELIK [Sudah Terbit]
Novela Juvenil[Sudah Terbit] PELIK "haruskah aku relain kamu dengannya?" Rayn belum pernah jatuh cinta. Gimana mau jatuh cinta kalau ngenali muka orang saja enggak bisa. Ia mengidap face-blindness yang dirahasiakannya mati-matian. Saat cinta akhirnya menyapa, Ray...