4. Tugas Pertama (b)

18.3K 2.6K 485
                                    


Megan keluar dari rest room dan kaget melihat seorang cowok bersandar pada dinding luar. Pakaiannya kasual. Jas santai dengan lengan dilipat hingga siku, dan celana 7/8. Rambut gondrongnya dikucir. Tapi poninya luruh menutup mata. Saat melihat Megan, cowok itu menyibak rambutnya ke belakang. Matanya sipit, berbinar-binar seiring senyum lebar dari telinga ke telinga. Membuat Megan celingukan, barangkali senyum itu ditujukan pada orang lain.

"Halo, cockroach hero, sepertinya kamu tidak suka dengan pesanku, padahal kutulis with love."

Mata Megan membelalak. W/love ... W-nya bukan Wynter, tapi with. Astaga. Astaga. Bodohnya dia. 

Pakai toilet di lantai bawah saja. Di sini enggak aman. Kamu lihat Raiden, 11 C, di sekitar sini? 

Ya ampun. Segelas soft drink rasa stroberi ia tumpahkan di dada Wynter .... Di depan banyak orang.

"Aaah, indahnya kerlip kesadaran yang muncul di matamu." Cowok itu tergelak. Mendekat sambil mengulurkan tangan. "Kenalkan, aku Raiden Aindrea Rahagi. Pindahan baru di kelas 11 C. Kamu 11A. Megan Naja Nitisara. Aku sudah sering lihat kamu di sekolah. Senang, akhirnya aku punya alasan untuk bicara denganmu."

PLAK! Megan sudah menampar tangan yang terulur. Membuat cowok itu terkejut. Kesempatan buat Megan untuk berlari meninggalkannya. Melintasi halaman. Ia terlalu marah dan malu untuk berpikir lurus. Emosinya tumpah ruah. Air mata mulai membayang, semakin mengaburkan pandangan. Harusnya ia keluarkan kacamata tadi, lumayan meski hanya satu lensa. Tapi tidak bisa berhenti sekarang. Raiden memanggil-manggil dan mengejarnya.

Megan tidak ingin masuk ke rumah yang sedang ramai-ramainya. Ia memilih mengitari tempat parkir, ke arah gerbang depan.

"Meg! Tunggu! Aku cuma mau minta maaf!"

Megan tidak menoleh, Raiden hanya beberapa langkah di belakangnya. Megan mengikuti jalan kerikil, dan membelok. Sepuluh meter di depannya, alih-alih gerbang depan, ada bangunan kecil seperti altar persembahan. Sadar telah salah arah, Megan berbalik, berhadapan dengan Raiden.

Tidak bisa menghindar lagi. Bergegas Megan menghapus air mata yang tersisa. 

"Minta maaf?" Ia berkacak pinggang. "Mentang-mentang anggota keluarga Darmawangsa, kamu pikir bisa seenaknya? Aku punya bukti di hapeku. Kamu tinggal pilih, mau aku laporkan ke konselor atau langsung You're DED?"

"Aduh, galaknya." Raiden menggeleng-geleng sambil berdecak. "Tapi coba pikir deh, kalau kamu setorkan bukti foto itu, adakah yang langsung menunjuk ke aku? Bisa siapa saja kan? Buktinya kamu menyangka itu perbuatan Wynter. Kamu enggak akan pernah tahu kalau aku enggak bilang. Anggaplah aku mengaku untuk menetralkan awalan yang buruk di antara kita. Walau bukan salahku kamu yang menemukan para kecoak itu. Bukan salahku juga Wynter kena getahnya. Kudengar dia dulu jail banget. Aku ingin tahu apa dia bisa seperti ini." Tiba-tiba saja tangan Raiden terulur, mencolek telinga Megan. Lalu menunjukkan sesuatu tepat di depan muka. "Lihat!"

Makhluk kecil hitam bergerak-gerak.

Megan memekik.

Di saat yang sama, seorang cowok telah menarik bahu Raiden keras-keras sampai nyaris terjengkang. "Jangan ganggu dia!"



(bersambung)

--------------------

Dear all,

Ini daftar tanggal lahir  kami:

Rayn 16 Nov 2000 

Ardi 17 Agustus 2001

Megan 12 Mei 2001   

Jihan 11 Des 2013

Raiden 05 Jan 2001 

 Wynter 29 Des 2000 

 Wynn 29 Des 2001 

Hya 12 Mar 2002 


Terima kasih sudah menyumbangkan tanggal lahirmu. Pilihan berdasarkan urutan logis umur kami, dan diundi kalau ada yang berdekatan.

 Pilihan berdasarkan urutan logis umur kami, dan diundi kalau ada yang berdekatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam

Megan

PELIK [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang