Part 1

33K 244 2
                                    


*

Tatapan kosong menatap lampu lampu kendaraan dibawah sana. ditemani segelas anggur ditanganku sedikit menghangatkan tubuhku dari dinginnya malam ini. sesekali ku lirik jam dipergelangan tanganku. Aku tersenyum kecut mengingat beberapa jam kedepan lagi apa yang akan aku lakukan. Aku beranjak dari tempatku dan bersiap untuk pergi "bekerja"

Langkahku terhenti saat sebuah mobil berhenti didepanku. taksi online yang kupesan telah tiba.

Uh.. aku benci keadaan seperti ini. tatapan dari supir taksi yang ku tumpangi ini menatapku. tidak bukan menatapku lebih ke bagian dada dan pahaku. ku akui pakaian ku malam ini memang sangat terbuka menurutku tidak heran jika tatapan setiap lelaki akan menatapku seperti anjing liar melihat mangsanya.

"kau tau nona, kau tak perlu membayar dengan uang untuk perjalananmu ini"

aku menatap supir itu melalui spion dalam.

"Oh ya? tapi kurasa tuan angelos tidak akan setuju. Aku teman kamarnya malam ini"

Aku dapat melihat raut wajah terkejutnya. aku terkekeh dalam hati tidak tau siapa aku. paling tidak aku bisa mengandalkan kata kata itu yang sebenarnya aku muak mengucapkannya

setelah sampai pada tujuanku. aku segera melangkahkan kaki menuju ruangan boss besarku

krek krieet

"oh hallo julia, malam ini kau sangat beruntung" ucap pria gendut paruh baya didepanku. aku tersenyum kecil senyum yang kupaksakan lebih tepatnya. satu satunya keberuntungan adalah bisa keluae dari tempat ini dan menjalani hidup normal

"kau datang ke kamar 54 sekarang. layani mereka dengan baik. mereka adalah partner terbaikku" titahnya. aku langsung beranjak dari tempatku menuju toilet untuk melakukan persiapan yang ku perlukan. sedikit parfum ku semprotkan dileher dan tubuhku. serta lipstik merah menghiasi bibirku. tidak lupa senyum palsu. perfect!

Saat sudah didepan pintu bernomor 54 aku kembali mematung. kaki ku terasa berat. pikiranku melayang dimana aku akan mendapatkan sesuatu yang menyakitkan sebentar lagi. Air mataku ingin keluar tapi ku tahan. aku memejamkan mataku memantapkan hatiku bahwa inilah jalan setan yang kupilih sebagai penopang hidupku

jgrek

aku melihat dua orang pria duduk dimeja bulat. Yang satu menggunakan kemeja biru dan dasi putih serta celana bahan hitam tak lupa sepatu vantouvelnya. pria satunya lagi terlihat lebih santai hanya menggunakan blazer dengan kaos daleman warna putih dan celana jeana serta sepatu runningnya. mereka tidak terlihat sedang bisnis.

"Ah ini dia hidangan utamanya. Aku sengaja menyiapkan ini spesial untukmu" ucap pria berkemeja disana. sedangkan pria yang satunya hanya menatapku dari atas sampai bawah. tatapannya datar berbeda dengan kebanyakan pria lainnya yang jika melihatku akan langsung menerkamku.

"Oke, aku rasa cukup. kontrak yang kita sepakati dengan pembagian saham sebesar 25% pertahunnya" ucap pria yang menggunakan blazzer. aku tidak tau pria itu namanya siapa yang jelas aku beru pertama kali melihatnya. ia cukup tampan, cool dan terlihat lebih muda dibanding aku

Aku hanya menatap mereka yang bersalaman. setelahnya mereka saling bersulang. baik ini dia bagianku. ku rasakan debaran jantungku semakin keras. aku tidak melepaskan tatapanku pada pria yang menggunakan blazer itu. dia terlihat santai

"Julia, kemari sini"

aku menghampiri pria yang berkemeja. namanya adalah pak theo. kalo yang dimaksud tuan angelo adalah pak theo ya memang ia sering kesini dan ku tau dia juga pemasok minuman keras disini. tapi pria ini. siapa dia?

OurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang