***"Hah.. hah.. hah.. hah.."
"Arfi tungguin kek cape nih"
Pagi ini aku diajaknya jogging, biar seperti anak kekinian katanya. Ya benar disini lebih banyak anak yang ingin dibilang kekinian dari pada ingin sehat. Lihat saja mereka ada yang pakai baju kemeja dan jeans, ada yang ngevlogging juga, bahkan ada juga yang cuma ngobrol sambil godain perempuan perempuan disini. Parah kan? Memang gak ketolong mereka. Aku sendiri? Jangan ditanya.. aku berlari terus ngejar si pria random itu. Larinya sih pelan cuma gak berhenti.
Tunggu, kemana dia perginya? Ah menyusahkan saja lebih baik aku beli minum dulu deh
"Airnya satu pak" ujarku pada tukang minuman. Lebih sehat kan minun air putih abis olahraga.
"5ribu mba"
"Nih.. kembalinya ambil aja pak"
"Uangnya pas mba.. yah cakep cakep dengkul"
"Bercanda aja pak serius banget deh kaya hubungan aja" gurauku
"Emang si mba hubungannya diseriusin?" Ujar tukang air itu membuatku berhenti tertawa. Kampret! Tukang air itu pergi berlalu melaluiku. Ahh leganya dahaga ini, air putih ini enak apalagi jika diminum lewat mulut, nikmat sekali(?)
"Hay.. boleh duduk sini kan?"
Aku menoleh ke sumber suara. Seorang pria duduk disampingku. Dia menatapku tersenyum. Kenapa nih dia
"Gak ada larangannya kan?"
Dia terkekeh,
"Lucu juga kamu sih.. Andrian" ujarnya mengulurkan tangannya ke arahku. Well, kenalan aja kan
"Julia.." ujarku menyalaminya
"Waw, nama yang bagus seperti aktris aktris wanita yang berperan antagonis.."
Aku hanya tersenyum sedikit sesekali meneguk minumanku. Aku tidak berniat meladeni orang disebelahku.
"Kalo dilihat dari wajah kamu, kayanya kamu bukan orang sini ya?" Tanyanya aku menoleh padanya
"Bukan, aku orang sana kan tinggalnya disana bukan disini"
Dia tertawa mendengar jawabanku. Kenapa? Aku tidak sedang melawak kan
"Kamu lucu deh, seneng bisa kenalan sama kamu.. maksudku kamu bukan berasal dari kota ini. Biar aku tebak hnm.." ku lirik dia disebelahku. Ugh arfi kemana sih
"Sukabumi? Ah bukan.. bogor.. gak cocok deh, lebih ke garut.."
Aku semakin males meladeninya. Cukup saja arfi yang random jangan ditambah dia lagi. Atau orang sini semuanya random ya
"Bandung!!" Teriaknya membuat orang disekitar kami menoleh pada kami
"Aku bener kan?" Ujarnya kembali. Aku mengangguk pelan dan meneguk minumanku
"Bener kan? Hehe kamu punya wajah yang lucu, putih, halus dan.. cantik"
"Terima kasih.." sungguh aku ingin melangkahkan kakiku dari sini. Atau aku tendang saja ya orang ini. Aku bunuh dan kutusukkan berkali kali perutnya menggunakan pisau. Stop!! Ini bukan cerita disebelah, aku berbeda peran dengannya.
"Kamu kenapa gak pergi olahraga, aku lihat kamu belun berkeringat" ucapku
"Wah, kita baru kenalan sebentar tapi kamu udah memperhatikan aku sedetail itu"
Baik, habis sudah kesabaranku. Aku beranjak pergi tapi tangannya menahanku.
"Boleh minta nomermu?" Ucapnya yang masih menahan tanganku. "Supaya kita bisa ketemu lain waktu" sambungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Our
Romance(18+) Ini adalah cerita perjuangan hidup dari seseorang wanita malam. nasib membawanya kedalam kehidupan yang bukan sama sekali impiannya. Namun nasibnya berubah ketika bertemu dengan seorang pria. Hidupnya tidak lagi susah secara batin. Bagaimana k...