12

12.4K 138 12
                                    


***

Triiiiiinngg

Suasana hening pagi ini dipecah dengan suara alarm yang telah ku atur semalam. Weekend ini kami berencana pergi ke puncak. Kutoleh kebelakang melihatnya yang masih terlelap. Kugantikan pelukannya dengan guling setelah itu aku segera bersiap.

Setelah aku selesai bersih bersih aku membangunkan arfi si kebo. Dia ini kalo tidur seperti orang amnesia. Iya amnesia gimana caranya membuka mata kembali

"Arfiii.. bangun oii" tidak ada pergerakan sedikitpun darinya

"Sayaaang banguuuun donng" bisikku ditelinganya. Dia mengerang kecil lalu membuka matanya perlahan

"Hay.. Goodmorning" ucapnya. Aku tersenyum

"Kamu tau apa yang paling kusuka dipagi hari?" Ucapku

"Apa?"

"Suara serak kamu khas bangun tidur" dia tersenyum mendengar ucapanku

"Dan kamu tau yang kutunggu di pagi hari?"

"Apa?" Tanyaku

"Morning kiss.." aku tersenyum detik berikutnya aku memberikan morning kiss padanya

"Ayo bangun.. Jangan sampai telat nanti okta bikin permintaan aneh aneh lagi loh" ujarku memperingatkan. Oh ya emang benar karena kami selalu merasa dia paling muda diantara kami membuatnya sangat manja. Jika permintaannya tidak dituruti maka dia akan membuat permintaan lain yang tidak kalah aneh dari permintaan sebelumnya. Hufftt!

Setelah semua kami siapkan kami bergegas ke basement mengambil mobil untuk pergi kerumah iwan. Kami sepakat berangkat bersama. Tidak butuh waktu lama kami sudah sampai dirumah iwan. Terlihat sudah ada agus dan gracia mereka sedang main teprok nyamuk(?)

"Nah.. dateng juga. Parkirin mobil lo disini fi" ucap iwan saat kami baru keluar dari mobil

"Lah.. maksud lu kita naik mobil bareng gitu satu mobil?" Iwan mengangguk lalu arfi beralih mengambil tas kami dalam bagasi dan memarkirkan mobilnya kedalam.

"Ayoo.. naik naik masih kosong pak, buk, mas, mbaaa.." teriak seseorang aku pun menoleh kebelakang. Ya tuhan, gak ketolong emang ni perempuan. Dia okta berada didalam mobil travel. Tau kan kalian? Itu loh mobil yang ukurannya cukup besar, bermesin diesel yang biasa digunakan untuk keluar kota.

"Yang.. kamu ngapain teriak teriak sih?" Ujar iwan tapi okta malah nyengir aja

"Biar kamu tanyain aja kak" heh? Jawaban apaan tuh. Aku membiarkan mereka diluar dengan urusannya. Diteras kulihat agus masih asik main teprok nyamuk bersama gracia

Pok

"Aduh, sakit yang"

"Lagian kamu gerak sih"

Dan mereka melanjutkan permainan mereka. Ini arfi kemana sih? Aku ditinggal bersama komunitas aneh gini. Dimobilnya gak ada, akhirnya aku duduk dibangku taman

Pokkk

Aku menoleh mendengar suara tepukan antara kulit dan kulit yang beradu sangat keras. Kulihat agus merintih kesakitan, punggungnya tangannya memerah dapat kulihat itu. Pandanganku beralih pada gracia yang tersenyum puas. Kurasa dia balas dendam karena pukulan agus sebelumnya

"Nih kamu mau minum dulu?" Ujar seseorang menempelkan botol minum dipipiku

"Kamu abis beli minum tadi?" Tanyaku dia mengangguk. Kulihat sekeliling. Kaya ada yang kurang deh. Lah iya, tasnya mana..

"Tas kita kema--"

"Udah aku taro dibagasi mobil. Aneh ya, kita berangkat naik mobil travel gitu. Aku gak yakin perjalanan kita akan enak" ujar arfi. Aku hanya terkekeh membuka botol minum dan meminumnya

OurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang