Holiday

4.4K 69 1
                                    


*

Tanganku ditarik oleh Arfi membuatku berjalan dilorong rumah sakit dengan cepat mengikutinya. Begitu tau Rose masuk rumah sakit karena suatu insiden dijalan Arfi langsung menuju rumah sakit ini. Beruntung Rose hanya pingsan karena terkena pukul dibagian belakang kepalanya Ferdi dengan cekatan membawanya kerumah sakit

Grakk

"Rose.."

Arfi mematung melihat adiknya berbujur lemah dibansal rumah sakit. Tidak ada luka fisik sepertinya hanya pingsan saja.

Grak

"Gimana keadaannya, bang?"

Arfi menatap tajam ke arah Ferdi lalu berjalan cepat menghampirinya menarik tangannya keluar ruangan. Aku yang cemas jadi mengikutinya takut takut Arfi tidak bisa mengontrol emosinya

Brakk

"Ugh.."

Dilemparnya Ferdi ke tembok dan Arfi mengunci pergerakan Ferdi. Yang aku lakukan hanya diam tidak tau harus berbuat apa

"Katakan, apa yang terjadi sama ade gue?"

Ferdi hanya menatap Arfi sinis

"Katakan!!"

Sreet

Iwan yang datang langsung menarik tangan Arfi membuat Arfi sedikit tersentak

"Sorry Fi, ini rumah sakit, lo harus tau etika"

"Cih.." Aku membantu membenarkan kemeja panjang Arfi. Tak lama Agus dan Gre datang menghampiri kami

"Fer, ceritain pada kami dengan jelas" ujar Iwan. Ferdi lalu duduk dan menatap Arfi tajam sekilas lalu beralih ke Iwan

"Gue janjian ketemu ditempat kak Okta sama Rose. Gue udah bilang sama Rose untuk nunggu gue biar gue yang jemput dia tapi dia nolak"

"Perasaan gue emang udah gak enak, gue akhirnya memutuskan untuk menyusul kerumah Rose. Kata pak Min.." Ferdi menatap Arfi kembali "Rose udah pergi.."

"Perasaan gue makin gak enak tanpa pikir panjang gue gas mobil gue langsung melewati jalan ke arah rumah kak Okta.. bener aja, dipersimpangan sepi gue curiga sama mobil yang diam dipinggir jalan"

"Awalnya gue cuek namun teriakan dari suara yang gue kenal membuat gue langsung berhenti disitu juga. Dan kalian tau apa yang terjadi dengan Rose disana?"

Kami semua menatap Ferdi serius

"Apa?" Tanya Arfi

"Rose hampir digauli sama sopir taksi online itu. Gue bersyukur kaca jendela gue gak gue tutup jadi gue bisa denger teriakannya.. gue hampir kalah pada saat itu namun Rose berusaha menolong gue itulah sebabnya dia terkena pukul dibagian kepalanya hingga pingsan"

"Gue marah, gue sangat marah gue abisin itu sopir taksi online gue gak perduli entah apa yang akan terjadi sama gue, setelah gue berhasil melumpuhkan sopir itu, gue bawa Rose ke rumah sakit buru buru. Mendengar Rose dalam kondisi baik hanya terluka kecil gue langsung ke tempat kak Okta saat itu"

Aku diam memperhatikan Ferdi, lagi lagi Arfi salah paham dan ia tidak bisa mengendalikan emosinya jika terkait dengan orang yang disayanginya

"Tangan lo terluka baju lo juga sobek itu, lo perlu bantuan medis"

"Gak usah. Ini gak ada apa apanya dibanding Rose yang terbaring disana. Lo gak usah khawatirin gue bang" ujarnya pada Arfi

"Oh ya, gue minta maaf sama lo bang, karena gue pernikahan lo jadi berantakan gini harusnya--"

OurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang