***Tok tok tok
"Ka arfii kak juliaa. Bangun udah pagi nih"
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali.
"Kaaa--"
"Iyaa gue udah bangun!!" Teriakku memotong ucapannya. Ku dengar derap kakinya menjauh. Seluruh badanku pegal, tidur jam berapa aku semalam. Bukan malam lagi tapi pagi deh kayanya. Aku menatap orang disebelahku. Senyumku mengembang, aku mencium keningnya. Lalu aku bergegas turun dari kasur
Bruugg
"Adoohh.."
"Ada godzila ada godzilla!!" Teriak arfi yang terbangun tiba tiba. Saat akan turun dari kasur aku menginjak baju yang tergeletak dibawah. Pagi pagi aja udah nyungsep gini mantep banget deh. Mana selangkangan masih sakit lagi. Tatapan kuberalih melihat arfi yang menatapku
"Aku jatuh tadi nih kepeleset baju" jelasku
"Ppfftt!! Alarm pagiku jelek banget sih"
Hih! Kulempar saja baju itu ke mukanya. Seketika mukanya manyun mbodo ah peduli amat aku memunguti pakaian yang berserakan dibawah. Selesai itu aku memakai bajuku, baju yang aku ambil dari lemari. Tiba tiba saja sepasang tangan melingkar dipinggangku
"Makasih ya semalem.." ucapnya
Aku tersenyum dan mengangguk
"Morning kissnya mana.."
Aku terkekeh, ngelunjak banget ini orang ya. Kita baru berhenti saat jam menunjukkan 4 pagi. Sekarang masih minta morning kiss. Aku membalikkan badanku
"Gak ah tadi aja baru berenti sampai jam 4 pagi. Gak inget kamu?"
Dia memanyunkan bibirnya.
"Harusnya aku terbiasa tanpa itu. Tapi sejak hatiku memilih kamu rasanya hariku hampa gak bersemangat menjalani rutinitasku, lemes seper--"
Cup
"Berisik, udah kan, yuk turun kebawah udah ditungguin" ucapku langsung memotong ucapannya yang menurutku lebay dia ini. Jadi inget saat pertama kali bertemu dengannya jauh dari kata konyol yang ada dingin, jawab seadanya cukup 'hmm, iya, nggak' sekarang jadi bawel banget.
"Makasih yaaa.. oh ya untuk yang semalem..." aku menoleh padanya.
"Aku harus bayar berapa? Semalem itu long time kan" ucapnya mengedipkan mata sebelahnya. Wah ngajak berantem nih orang. Aku menarik kerah kaos polonya. Wajahnya berubah terkesiap
"Kamu akan bayar mahal untuk ini sayang, bahkan nominal gak akan bisa cukup membayarnya.." ucapku. Dia masih menatapku tegang.
"Transfer seluruh cintamu ke rekening hatiku, sisanya hidupmu untukku"
Aku menjauhkan tubuhku, dia tersenyum padaku
"Of course.." ucapnya. Akupun melanjutkan beres beresku
"Aku kebawah duluan ya" ucapnya dan aku hanya mengangguk
"Oh ya julia.. aku memberi kamu sedikit tips semalam. One shoot inside" lalu dia menghilang. Tunggu, apa yang dia ucapkan barusan? One shoot inside itu artinya... wah parapara nih. Tidak mau ambil pusing aku mempercepat mengemas barangku.
**
"Berakhir liburan kita ya.. sedih deh" ucap gre. Ya kami akan kembali ke jakarta siang ini. Tentu, bukan okta lagi yang menyetir kali ini agus yang menjadi supir kami. Kalian berpikir okta itu tidur karena obat tidur yang diberikan padanya? Salah besar! Gracia bilang dia yang akan mengeksekusinya. Kupikir juga pagi ini okta sudah terlelap tapi lagi lagi salah. Dia masih riang gembira dan masih nyaman dengan tingkah lakunya yang gak ketolong itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our
Romance(18+) Ini adalah cerita perjuangan hidup dari seseorang wanita malam. nasib membawanya kedalam kehidupan yang bukan sama sekali impiannya. Namun nasibnya berubah ketika bertemu dengan seorang pria. Hidupnya tidak lagi susah secara batin. Bagaimana k...